Diterjang panas terik matahari, bermandikan debu jalanan, hingga kebasahan karena hujan, enggak menyurutkan semangat Kumono (65), untuk menyusuri jalanan Kota Jepara. Bermodalkan kemampuan mereparasi payung rusak, Kumono tetap bersabar menanti panggilan orang yang ingin menggunakan jasanya, memperbaiki payung rusak.
Menjadi tukang servis payung keliling sudah dilakoni warga Damarjati, Mayong, Jepara ini sejak tahun 90-an. Setiap hari ia berteriak menawarkan jasanya dari rumah ke rumah, dari Jepara sampai ke Kab Kudus dan Pati.
Itu artinya sudah sekitar 25 tahun Kumono mereparasi payung rusak. Selama itu pula, Kumono enggak pernah sedikitpun mengeluh, meski kakinya terkadang lelah. Semua ia lakukan demi mendapat penghasilan demi menyambung hidup.
“Untuk harga servis, saya mengenakan biaya Rp5 ribu sampai Rp10 ribu, itu tergantung tingkat kerusakannya mas.” Ungkap Kumono kepada Tim Indozone Creator Community. Kalau sedang banyak pelanggan, dari hasil servis ini setiap harinya Kumono bisa mendapatkan Rp 300 ribu.
“Alhamdulillah, dengan jasa yang saya geluti ini bisa untuk mencukupi keluarga,” tambah Kumono disela dirinya mereparasi payung warga.
Selain jasa servis payung, Kumono juga menerima jasa jahit sendal atau sepatu rusak. Baik servis payung atau sepatu ia pelajari secara otodidak.
“Pekerjaan apapun saya telateni mas, asalkan hasilnya itu Halal”, pungkas Kumono sambil melanjutkan perjalanannya menyusuri permukiman warga.
