Ada Satu Benda Pusaka Indonesia yang Terus Diincar Malaysia! Apa Itu?

- Jumat, 15 April 2022 | 12:00 WIB
Benda pusaka diincar Malaysia. (Melba Ferry Fadly/IDZ Creators)
Benda pusaka diincar Malaysia. (Melba Ferry Fadly/IDZ Creators)

Ada banyak bukti dan keterangan yang mengatakan bahwa Kabupaten Kampar, Riau, merupakan satu dari sekian banyak daerah lainnya yang menyimpan sejarah peradaban sejak 7 abad yang lalu.

Salah satunya Istana Sultan Mahmud Syah Akhir Zaman yang terletak di Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau. Akar budaya dan adat hingga kini menjadi penguat jika Kerajaan Kampa pada Abad 15 memang ada. 

-
Benda pusaka diincar Malaysia. (Melba Ferry Fadly/IDZ Creators)

Hal itu dibuktikan dengan adanya tanah hak milik Kerajaan Kampa, sisa bangunan, dan pohon Asam Jawa yang berumur ratusan tahun. Termasuk stempel Kesultanan Kampa yang kini menjadi benda pusaka peninggalan sejarah Kesultanan Kampa. 

Dalam sebuah perhelatan silaturahmi yang digelar pada Selasa, (12/4/2022) lalu, salah seorang Ninik Mamak memperlihat stempel peninggalan Kesultanan Kampa kepada Gubernur Riau Syamsuar.

Stempel itu berwarna hitam, bentuknya bulan dengan pegangan yang terbuat dari besi tua. 

“Benda ini sampai sekarang masih diincar oleh Malaysia,” kata salah seorang Ninik Mamak yang mengelola istana tersebut. 

-
Benda pusaka diincar Malaysia. (Melba Ferry Fadly/IDZ Creators)

Menurut cerita turun temurun, jika stempel Kerajaan Kampa hingga kini masih menjadi incaran orang-orang dari Negeri Jiran, Malaysia. Pembangunan Kerajaan Kampa memiliki konsep budaya yang disebut Tali Tigo Sapilin Tigo Tungku Sajorangan

Di mana di dalamnya terdapat fungsi pemerintah melalui raja, persukuan melalui Ninik Mamak, dan agama melalui ulama (masjid). Penataan yang diterapkan berdasarkan zonasi, yaitu zona inti untuk untuk fungsi kerajaan, dan zona pendukung untuk Ninik Mamak dan ulama. Ada 6 persukuan yang mengelola istana tersebut.

-
Istana Kesultanan Kampa. (Melba Ferry Fadly/IDZ Creators)

Eksistensi Kesultanan Kampa berakhir pada tahun 1939. Hal itu dikarenakan raja terakhir tidak memiliki keturunan keluarga kerajaan kembali ke Malaysia, hingga upaya penghadangan oleh penjajah Belanda. 

Sejak itu kompleks Kerajaan Kampa tidak terurus dan rusak termakan waktu. Hingga saat ini yang tersisa adalah keping-keping bangunan dan benda-benda kerajaan lainnya.

Di sekitar tahun 2010-an, sisa-sisa jejak peninggalan sejarah tersebut menyadarkan masyarakat, terutama para Ninik Mamak pengampu kesukuan untuk melestarikan kembali sejarah peradaban yang mereka miliki.

-
Istana Kesultanan Kampa. (Melba Ferry Fadly/IDZ Creators)

Saat ini Istana Kesultanan Kampa sudah selesai dipugar. Bentuknya sangat indah dan masih baru. Bangunan istana masih merujuk pada desain aslinya, dengan ornamen-ornamen Melayu khas Kampar yang dipadukan dengan warna kuning.

Secara umum, bangunan Istana Kesultanan Kampa diberi nama Istana Sultan Mahmud Syah Akhir Zaman. menonjolkan kesan natural yang didominasi bahan bangunan dari kayu, kecuali pondasi dan lantai yang dipoles dengan keramik. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X