Buat kamu kamu kaum rebahan, ada tips menarik nih dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kratif Sandiaga Uno.
Ternyata kegemaran tidur kamu tidak hanya bisa sebagai hobi, namun bisa menambah pundi-pundi.
"Bukti nyata loh ini, yang hobi tidur aja bisa dapat uang. Jangan pernah menyepelekan hobi, karena dari hobi banyak tercipta pengusaha-pengusaha yang sukses," kata Sandi dalam akun Instagramnya seperti yang dilihat Indozone, Sabtu (13/8/2022).
Tak tanggung-tanggung hobi tidur rupanya bisa menghasilkan pundi-pundi yang cukup besar. Bahkan hingga ratusan juta.
"Penghasilannya bukan jutaan, namun bisa ratusan juta rupiah. Apalagi di zaman digitalisasi seperti ini, tidak ada yang tidak mungkin," sebutnya.
Baca juga: Sleeping Beauty Syndrome, Sindrom Langka Bikin Sulit Bangun Tidur
Awalnya Sandi mendapat curahan hati (curhat) dari seorang mahasiswa yang mengatakan kalau dirinya punya hobi tidur. Bahkan hobi tidurnya itu bisa sampai 12 jam sehari.
Dia cerita kalau hobinya itu mustahil bisa mendapatkan penghasilan. Namun Sandi mementahkan anggapan itu.
"Saya bilang salah kamu. Kamu itu diberikan karunia sama Allah bisa tidur, Tau gak ada 80% populasi dunia yang susah tidur. Jadi dari hobi tidur, kamu bisa bercerita tentang kegiatan sehari-hari yang membuat kamu enak tidur," ujarnya.
"Tau gak anak tersebut sekarang sudah punya youtube channel dan sudah punya ratusan ribu followers-nya dan endorsment-nya juga sudah pulan juta dari hobi tidurnya," tambah Sandi.
Pria yang dimaksud Sandi adalah Asian Andy, seorang streamer Twitch yang berhasil menerima donasi sebesar 16.000 dollar AS (sekitar Rp 223 juta) hanya dengan tertidur sepanjang live streaming berlangsung.
Jadi kata Sandi setiap peluang ada di depan mata kita. Hobi yang kita pikir gak bisa jadi uang bisa jadi uang.
Sandiaga Uno lalu menyampaikan ada program dari Kementrian Parekraf, menghadirkan @santridigitalpreneur.id untuk para santri yang berada di Pondok Pesantren Hidayatussalikin, Pangkal Pinang.
Program tersebut berupa pelatihan dan pendampingan digital sehingga mereka mampu menghasilkan konten-konten yang edukatif namun juga bernilai ekonomi.
