Nestapa Nenek I Dara, Derita Stroke dan 10 Tahun Tinggal Sendirian di Bekas Kandang Ayam

- Sabtu, 17 September 2022 | 17:36 WIB
Nenek I Dara tinggal sendirian di bekas kandang ayam (Z Creators/Asri Mursyid)
Nenek I Dara tinggal sendirian di bekas kandang ayam (Z Creators/Asri Mursyid)

Seorang nenek di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, bernama I Dara kondisinya sangat memprihatinkan. Nenek berusia 49 tahun tersebut numpang tinggal di bekas kandang ayam berukuran 2x3 meter. 

Nenek I Dara sudah 10 tahun tinggal di bekas kandang ayam itu sejak kakaknya meninggal dunia. Awalnya, Nenek I Dara tak punya tempat tinggal. Beruntung, tetangganya bernama Tamrin menolong agar dia tinggal di bekas kandang ayam miliknya.

-
Nenek I Dara tinggal sendirian di bekas kandang ayam (Z Creators/Asri Mursyid)

Parahnya lagi, nenek sebatang kara itu sudah 10 tahun menderita stroke. Saat ditemui, nenek I Dara sudah tak mampu lagi berjalan. 

"Dia sudah 10 tahun tinggal sendiri di situ setelah kakak yang jadi tumpuan hidupnya meninggal dunia," kata Tamrin kepada Tim Z Creators, Asri Mursyid.

Tamrin yang juga serba kekurangan mengaku tak bisa berbuat banyak. Tamrin yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek harus menjadi tulang punggung nenek I Dara. 

"Apapun saya makan saya kasih juga dengan hasil ojek saya. Kasihan," ujarnya. 

-
Tamrin, tukang ojek yang membantu nenek I Dara (Z Creators/Asri Mursyid)

Mirisnya lagi, nenek I Dara belum pernah mendapatkan bantuan dari Pemkab Pinrang. Padahal, kata dia, warga sudah melaporkan kondisi nenek I Dara ke pemerintah setempat. 

"Sudah melapor ke pak lurah, pak lingkungan. Bahkan sudah diambil fotonya dan Kartu Keluarganya, tidak ada bantuan sama sekali. Malahan yang dibantu ada yang punya mobil, sawah, kebun tapi kita ini warga miskin tidak dibantu," ucap dia. 

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pinrang, Rusli mengaku pihaknya tengah berupaya membantu nenek I Dara. 

"Insya Allah kami akan proses bagaimana nenek I Dara bisa dapat bantuan, karena memang penerima bantuan ada mekanismenya. Kami akan input datanya di aplikasi SIKS-NG untuk masukkan di DTKS agar bisa dapat bantuan," kata Rusli. 

Rusli menjelaskan, setiap penerima bantuan harus terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Oleh sebab itu, data nenek I Dara bakal dimasukkan di aplikasi SIKS-NG agar masuk dalam DTKS. 

"Kami berupaya beri bantuan, tapi kita tidak bisa pastikan bantuan apa. Apakah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) atau bantuan lainnya yang sejenisnya dari pemerintah," tuturnya. 

Rusli menuturkan, langkah awal yang ia lakukan hanya melakukan pendataan. Kemudian membuat perencanaan lalu melaporkannya ke Balai Kemensos. 

"Sekiranya Balai ini juga bertindak cepat, kalau ada laporan tentu melakukan penanganan secara langsung," tandasnya. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X