Tidak ada salahnya mencoba liburan sambil belajar, salah satunya mengenal Suku Baduy yang berada di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten (160 KM dari Kota Jakarta). Suku Baduy merupakan salah satu kekayaan budaya alam Indonesia yang mana masih terisolir dari dunia luar sampai saat ini.
Kata Baduy berasal dari kata Badawi atau Bedoin yang diberikan oleh peneliti Belanda. Suku Baduy masih sangat teguh dalam memegang adat istiadat dan aturan yang diwarisi oleh nenek moyang mereka.
Suku Baduy sendiri terbagi 2 yaitu Baduy Luar yang ditandai dengan pakaian hitam dengan ikat kepala biru dan sudah mulai terpengaruh oleh budaya luar. Sedangkan Baduy Dalam dikenal dengan baju dan ikat kepalanya berwarna putih serta masih sangat teguh memegang adat istiadat suku mereka.
Baduy Luar terbagi menjadi 53 kampung, sedangkan Baduy Dalam ada 3 kampung. Memasuki wilayah Baduy Luar kita akan disambut oleh rumah suku Baduy Luar yang masih terbuat dari jerami dan kayu. Uniknya, seluruh rumah di Suku Baduy menghadap ke arah yang sama.
Baca juga: Ribuan Warga Suku Baduy Turun Gunung Ikuti Tradisi Seba Baduy 2023
Berjalan lebih jauh lagi kita akan disuguhkan jalur berbatu dan naik turun. Kita juga akan melewati lumbung dan sungai kecil dan besar. Jika sudah melewati jembatan kayu, itu merupakan sebuah perbatasan antara Baduy Luar dan Dalam.
Di wilayah Baduy Dalam sudah tidak diperbolehkan mengambil foto. Akan banyak hal berbeda di Baduy Dalam, seperti terasa lebih sepi dan sangat banyak jalan setapak naik turun dan terjal. Jarang terlihat ada rumah karena di Baduy Dalam hanya ada 3 kampung yang berjarak cukup jauh.
Apabila ingin berkunjung atau menginap di Baduy, harus siap tanpa listrik, gadget, kamar mandi, juga tidak diperbolehkan memakai sabun, sampo, deterjen, odol ataupun bahan kimia lain yang dapat mencemari lingkungan. Kalian juga harus menuju sungai jika ingin mandi atau buang air. Dan yang paling penting tidak boleh membuang sampah sembarangan.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Tradisi Seba Baduy, Digelar Sejak Ratusan Tahun, Membawa Amanat Pu'un
Bagi yang ingin berwisata sambil belajar ke Baduy bisa datang langsung, namun jika ingin mengeksplor lebih dalam hingga masuk dan menginap di Baduy Dalam bisa melalui beberapa jasa trip yang ada di beberapa platform sosial media.
Disarankan juga untuk menyiapkan kondisi fisik dan stamina yang cukup karena kalian akan menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki. Selain itu, perlu menyiapkan peralatan lain seperti sepatu trekking, ransel, jas hujan, jaket, senter, dan makanan karena di Baduy Dalam tidak ada warung.
Untuk kalian yang ingin membeli oleh-oleh khas Suku Baduy bisa membeli kain tenun buatan Suku Baduy yang berada di jajaran saat masuk ataupun saat keluar Suku Baduy dengan harga mulai dari Rp30 ribu. Kalian juga bisa membeli kerajinan lainnya seperti asbak, gelang, kalung, gantungan dan masih banyak lagi dengan harga mulai dari Rp10 ribu. Selain itu, kalian juga bisa membeli madu asli Suku Baduy dengan harga Rp150 sampai 200 ribu per botol.
Artikel Menarik Lainnya:
- Berkunjung ke Desa Wisata Saba Budaya Baduy Wisatawan Gak Boleh Bawa Handphone
- Menparekraf Sandiaga Uno Jadi Menteri Pertama yang Injakkan Kaki ke Kampung Gajebo Baduy
- Warga Suku Baduy Ternyata Dilarang Keras Menjual Dua Barang Ini, Jika Nekat Bisa Geger!
- Kisah Perajin Sepatu Cibaduyut, dari Gang Sempit Kini Menjamah Berbagai Kota Besar
- Bangga! Berkat Wanita Ini, Kain Suku Baduy Naik Kelas hingga ke New York
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
