Manfaat Membaca Cerita Detektif

- Sabtu, 11 Januari 2020 | 18:36 WIB
Manfaat membaca Cerita Detektif (ilustrasi/Pixabay)
Manfaat membaca Cerita Detektif (ilustrasi/Pixabay)

Saat Perang Dunia Pertama terjadi, banyak penduduk negara yang terkena dampak perang mengurung diri dalam rumah. Kondisi perang membuat diri mereka tertekan dan ketakutan. 

Namun rasa takut perlahan berangsur pulih dengan banyak asupan buku bacaan. Salah satu buku yang mereka baca adalah buku-buku cerita detektif. 
Secara tak sadar, buku-buku cerita detektif mampu mengatasi trauma mereka akan perang secara dramatis.

Setidaknya itulah salah satu manfaat yang disebut oleh Howard Haycraft, penulis buku 'Murder For Pleasure' (1954) dalam bagian kata pengantarnya.

Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari membaca novel detektif. Beberapa di antaranya juga diungkapkan oleh Sidik Nugroho, seorang penulis novel detektif dan fiksi kriminal 'Tewasanya Gagak Hitam' yang pernah terbit di Penerbit Gramedia Pustaka Utama pada 2016 lalu.

Seperti yang diungkapkan kepada Indozone, ada beberapa manfaat keuntungan membaca cerita detektif yang bisa dikaitkan dengan kondisi masyarakat kita dewasa ini. Berikut daftarnya.

Tidak mudah reaktif.

-
Tidak mudah reaktif terhadap berita tanpa fakta yang jelas (Ilustrasi/Pixabay)

Manfaat pertama yang ia rasakan adalah tidak mudah bersikap reaktif. Dalam artian tidak ikut-ikutan membicarakan yang umumnya ramai dibicarakan. Karena bisa saja berita yang diterima ternyata koaks.

"Saat ini, kita disuguhi banyak sekali informasi, baik yang benar maupun keliru. Hoax bertebaran, fitnah merajalela, dan kebenaran sering kali terselubung. Sudahkah kita menyaring informasi yang berseliweran itu, atau malah turut tenggelam dalam hiruk-pikuk, dan lupa mengutamakan hal yang penting dan signifikan menunjang kehidupan atau pekerjaan kita?" ungkap Sidik. 

Jadi lebih cermat dan teliti.

-
Lebih cermat dan teliti (Ilsutrasi/Pixabay)

Pada dasarnya, cerita detektif berisi banyak petunjuk yang tersurat maupun tersirat. Pembaca yang melewatkan petunjuk-petunjuk itu akan kehilangan hal penting. Dengan membaca cerita detektif, kita akan jadi lebih cermat teliti.

Namun, coba perhatikan Internet atau media sosial, tidak sedikit orang yang suka menanyakan sesuatu yang sudah tertera bahkan dijelaskan. Malu bertanya memang bisa membuat sesat di jalan. Tapi kebanyakan bertanya bisa jadi tanda seseorang tidak benar-benar memperhatikan.

"Bukannya menunjukkan respons yang baik, orang-orang demikian malah “menyampah”. Karena itulah, tak jarang saya membaca iklan-iklan di media sosial didahului dengan kata-kata: “simak baik-baik sebelum berkomentar”, “budayakan membaca”, dan seterusnya," jelas Sidik,

Belajar lebih kritis.

-
Belajar lebih kritis (Ilustrasi/Pixabay)

Manfaat lain dari membaca cerita detektif adalah belajar untuk lebih kritis.  Atau bisa juga disebut dengan kebiasaan 'berpikir positif.' Dua kata itu  tampaknya sering dikaitkan dengan anggapan bahwa persoalan yang sedang dialami tak perlu terlalu dikhawatirkan. 

Alih-alih berpikir konstruktif dan bertindak mencari solusi, “berpikir positif” bisa membuat seseorang pasrah dan pasif, walau di sisi lain tetap mengharapkan sesuatu atau kabar yang baik.

"Bagi seorang detektif seperti Hercule Poirot, tidak bisa demikian. Dalam sebuah kisahnya yang diceritakan Sophie Hannah, di novel berjudul “Pembunuhan Monogram”, Poirot berkata kepada Mr. Catchpool, temannya, seorang polisi, yang sebelumnya mencoba menghiburnya bahwa ia tidak gagal karena pembunuh yang mereka incar berhasil melakukan satu pembunuhan lagi. Catchpool, dengan kata lain, hendak mengajak Poirot berpikir positif. Dengan kesal Poirot berkata 'Kalau itu pendapatmu, kau pastilah polisi kesukaan pembunuh. Tentu saja aku sudah gagal,'" ungkap Sidik memberi contoh.

Mengurangi baper.

-
Mengurangi baper (Ilutrasi/Pixabay)

Membaca cerita detektif sedikit banyak membantu kita menata pikiran dan perasaan, dan mengutamakan hal-hal yang benar-benar penting. Oleh karena itu, banyak detektif yang diharuskan tidak membawa-bawa urusan empati dan emosi saat mengerjakan suatu masalah.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X