Kasihan, Remaja Ini Sering Disiksa Ibunya Jika Tak Mengerjakan Pekerjaan Rumah dengan Baik

- Jumat, 23 April 2021 | 13:44 WIB
Remaja ini sering disiksa ibunya (China Press)
Remaja ini sering disiksa ibunya (China Press)

Seorang ibu di Nantong, Provinsi Jiangsu, China dicabut haknya untuk merawat putrinya setelah melakukan pelecehan kepada gadis berusia 12 tahun itu.

Dikutip dari China Press, pengadilan membuat keputusan pada 20 April untuk menunjuk nenek gadis itu sebagai wali resminya.

Gadis itu, yang diidentifikasi sebagai Jiajia, saat ini duduk di kelas enam sekolah dasar. Ketika dia berusia empat tahun, orang tuanya bercerai dan dia tinggal bersama ibunya.

Meskipun kakek dan nenek Jiajia tidak tinggal bersamanya, mereka sering menjemputnya dari sekolah. Pada tahun 2018, neneknya mulai memperhatikan bahwa Jiajia memiliki berbagai bekas luka di wajah dan tubuhnya.

Neneknya pun menanyakan hal tersebut kepada Jiajia, gadis itu mengakui bahwa ibunya sering memberikan pekerjaan rumah tambahan, dan jika dia tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu, ibunya akan mencaci-maki atau bahkan memukulinya.

-
Remaja ini sering dipukuli ibunya (China Press)

Pada April 2020, ibu Jiajia melempar sebuah buku ke kepalanya setelah dia tidak menghapal teks dengan benar, menyebabkan wajah dan dahinya bengkak.

Melihat cucunya berulang kali terluka, nenek Jiajia menelepon polisi untuk meminta bantuan.

Tetapi karena luka Jiajia tidak parah, polisi hanya mengeluarkan surat peringatan kepada ibunya, melarang dia melakukan kekerasan terhadap Jiajia.

Namun, surat peringatan itu tidak menghentikan sang ibu untuk melecehkan Jiajia. Pada Januari 2021, dia menggaruk wajah Jiajia dengan kukunya karena dia tidak menyelesaikan kertas ujian.

Pada bulan Maret, dia menggunakan spatula panas untuk memukul tangan Jiajia karena dia tidak menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Ibunya itu bahkan memaksanya untuk menguasai bahasa Inggris tingkat perguruan tinggi jika tidak, dia akan memukuli dan memarahi anaknya itu.

Nenek Jiajia berkata dia mendapat telepon dari anak itu di malam hari yang mengatakan bahwa dia tidak punya makanan.

Selain itu, pemukulan dan cacian telah menyebabkan Jiajia menderita secara fisik dan mental hingga dia tidak ingin lagi bersekolah.

Ayah Jiajia diminta untuk merawat putrinya, tetapi dia gagal mengambil tindakan aktif karena ayahnya itu tidak memiliki tempat tinggal tetap, sehingga tidak dapat menjamin kehidupan yang baik untuk Jiajia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X