Mandi Junub atau Mandi Wajib Setelah Adzan Subuh, Apakah Puasa Sah? Ini Kata Buya Yahya

- Rabu, 13 April 2022 | 15:52 WIB
Ustaz Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (YouTube/Al-Bahjah TV)
Ustaz Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (YouTube/Al-Bahjah TV)

Saat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, banyak umat muslim yang bertanya-tanya mengenai hal-hal apa saja yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa

Selain itu, juga tidak sedikit umat muslim yang mempertanyakan perihal sah tidaknya puasa oleh sebab-sebab tertentu.

Salah satu hal yang paling sering ditanyakan adalah soal mandi junub atau mandi wajib, yang merupakan syarat untuk mensucikan diri. Sebagaimana diketahui, seseorang tidak bisa mengerjakan salat kalau belum mandi junub setelah berhubungan badan.

Sebagian umat meyakini bahwa mandi junuh harus dilakukan sebelum waktu Imsak. Karenanya, mereka terpaksa mandi pada malam hari meski dingin.

Lantas, apakah puasa tidak sah kalau mandi jubuh baru dilakukan setelah adzan subuh atau pagi hari?

Ustaz Yahya Zainul Ma'arif atau yang lebih dikenal dengan sapaan Buya Yahya, pernah mendapatkan pertanyaan seperti itu dalam sebuah momen ceramahnya yang ditayangkan oleh kanal YouTube Al-Bahjah TV. Ia mendapatkan pertanyaan itu dari seorang ibu muda yang bertanya dengan malu-malu.

"Sebelumnya, ngapunten, ini agak privasi ya. Tapi ini agak mengganjal saya. Kalau pada bulan Ramadhan, kalau berhubungan suami istri, kemudian karena ada suatu hal, mandi junubnya itu melewati waktu Imsak, Buya. Itu gimana, sah, batal, atau harus maqada atau gimana?" tanya ibu muda itu.

Sebelum menjawab pertanyaan itu, Buya Yahya menjelaskan bahwa salah satu hal yang dapat membatalkan puasa adalah bersenggama di siang hari.

"Siang hari itu maksudnya setelah subuh ya. Itu batal," katanya.

Namun, beda halnya dengan bersenggama di malam hari. Hal itu tidak membatalkan puasa.

Bahkan, pasangan suami-istri yang bersenggama di waktu puasa dalam kondisi tidak sengaja, juga tidak batal puasanya.

"Tapi kalau hubungannya gak sengaja, misalnya mohon maaf, ada orang jadwal hubungannya habis salat subuh. Pas Ramadhan, habis salat subuh dia hubungan. Setelah selesai baru inget, 'ah, kita kan puasa'. Rezeki. Puasanya tetap sah, dan tinggal mandi," katanya.

"Kalau senggamanya di waktu sahur, suaminya gak mau sahur 'Aku sahur kamu saja'. Saat berhubungan suami istri, belum selesai, belum sempat makan keburu adzan, belum sempat mandi, puasanya sah. Tinggal mandi saja. Gak apa-apa," lanjut Buya Yahya.

Yahya juga menegaskan bahwa pasutri yang selesai bersenggama pada waktu malam atau sahur, tidak harus mandi pada saat itu juga.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X