Momen Ratusan Warga Solo Rebutan Gunungan Jaler, Ada yang 'Ngarep' Dapat Jodoh!

- Selasa, 12 Juli 2022 | 10:42 WIB
Warga berebut gunungan makanan (Is Ariyanto/Z Creators)
Warga berebut gunungan makanan (Is Ariyanto/Z Creators)

Dari bangsal Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, puluhan prajurit lengkap membawa senjata dan tombak dengan iringan marching band keraton, berbaris memasuki kompleks Masjid Agung Solo. Di belakang barisan prajurit, ada sepasang gunungan bernama Jaler (lelaki) dan Estri (perempuan) yang diusung oleh puluhan abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

-
Prajurit keraton mengusung gunungan (Is Ariyanto/Z Creators)

Gunungan Estri berisi makanan dari beras ketan seperti rengginang, tetapi berukuran besar, sedangkan Gunungan Jaler berisikan berbagai macam hasil bumi.

Selesai didoakan oleh penghulu masjid, Gunungan Jaler menjadi rebutan. Dalam waktu tak lebih dari 10 menit, Gunungan Jaler habis diperebutkan puluhan warga. Sedangkan Gunungan Estri dibawa kembali ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk dibagikan kepada masyarakat.

Mereka yang berebut gunungan, datang dari wilayah Solo dan sekitarnya. Warga percaya, jika memperoleh bagian dari gunungan akan mendapatkan berkah. Itu sebabnya mereka rela berdesakan untuk mendapatkannya.

-
Seorang warga mendapat makanan dari gunungan (Is Ariyanto/Z Creators)

Hal tersebut juga diungkapkan Nasir, warga Solo yang mendapatkan makanan semacam pentol yang ditusuk dengan bambu panjang dari bagian gunungan.

“Dapat ini, tapi ndak tahu namanya, pentol atau apa ini. Lumayan dapat seperti ini, siapa tahu bisa dapat berkah, bisa dapat jodoh. Ya percaya gak percaya, yang penting diamini saja,” kata dia sambil tertawa kepada Is Ariyanto, Tim Z  Creators, Minggu (10/7/2022).

Berebut gunungan ini merupakan bagian dari Tradisi Grebeg Besar, sebuah kegiatan rutin yang diselenggarakan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk merayakan Hari Idul Adha.

-
Grebeg Besar bagian dari perayaan Idul Adha (Is Ariyanto/Z Creators)

Ketua Takmir Masjid Agung Solo, Mohammad Mukhtarom mengatakan filosofi dari Grebeg Besar adalah sebagai bagian dari wujud syukur manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Ada sedekah berupa makanan yang dibawa dari Keraton ke Masjid Agung Surakarta, kemudian dibagikan kepada masyarakat umum. Siapapun bisa mendapatkan itu," kata Mohammad Mukhtarom di serambil masjid setempat.

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali menggelar Grebeg Besar Idul Adha 1443 H setelah dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19.

Melalui Grebeg Besar tersebut, diharapkan manusia mampu memahami makna dari Idul Adha, bahwa sebagai manusia harus juga mengurbankan, ada jiwa pengurbanan. Menanggalkan sifat kehewanan, dan mempertebal jiwa humanisme.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X