Prancis merupakan negara Eropa dengan jumlah umat Muslim yang cukup banyak dan terus berkembang. Meski negara Prancis merupakan negara sekuler, namun semangat warga Muslim untuk menjalankan ibadah dan menunjukkan identitas diri mereka begitu tinggi.
Suasana Ramadan di Prancis pun tetap syahdu dan terasa sebab rangkaian kegiatan di masjid-masjid seperti salat tarawih, buka puasa bersama, infaq dan sedekah marak dilaksanakan.
Selama bulan Ramadan, Masjid Besar Poitiers, Prancis rutin mengadakan buka puasa bersama di masjid setiap hari Sabtu dan Minggu. Seluruh umat Muslim di Poitiers boleh datang dan menyantap hidangan yang dimasak oleh para relawan dan pengurus masjid.
Seluruh warga Muslim dari berbagai ras dan suku bangsa berdatangan tak terkecuali WNI yang sedang tinggal di Poitiers. Nida sekeluarga juga beberapa mahasiswa Indonesia sudah beberapa kali datang menghadiri buka puasa di masjid besar Poitiers.
Makanan yang disajikan biasanya merupakan makanan khas orang Arab, Maroko, atau Aljazair. Untuk menu takjil, disediakan kurma, pisang, roti baguette, telur rebus, baklava, atau kue-kue manis khas Prancis seperti Madeleine.
Jika adzan sudah berkumandang, maka seluruh jemaah segera menyantap kurma dan minum air putih atau susu terlebih dahulu. Waktu untuk makan takjil biasanya hanya 2-3 menit sebab tidak lama salat Maghrib berjamaah akan segera dilaksanakan.
Selepas salat Maghrib, menu pembuka akan didatangkan yaitu sup sayur atau sup coucous dengan daging. Sup ini enak disantap dengan roti baguette dan telur rebus.
Jika sudah selesai makan sup, maka pengurus masjid akan mulai mengantarkan menu utama. Menu utama disajikan di piring besar dan untuk dimakan bersama-sama 4-5 orang.
Menu utama biasanya adalah tajin ayam atau daging dengan buah zaitun, kentang, atau buncis. Di Prancis, tajin biasanya dimakan lagi-lagi dengan roti baguette. Menu lainnya yang tak kalah enak adalah nasi ayam tangkup atau nasi kebuli ayam khas Timur Tengah.
Porsi yang disediakan sangatlah besar sehingga biasanya makanan tidak bisa dihabiskan di tempat. Apalagi sejak berbuka, jamaah sudah disuguhkan dengan beragam takjil dan menu pembuka yang sebenarnya sudah sangat mengenyangkan.
Tidak perlu khawatir makanan akan mubadzir, sebab jamaah dipersilahkan untuk membungkus makanan yang tersisa hingga habis untuk dibawa pulang.
Selain acara buka puasa di masjid, pengurus masjid juga menyediakan makanan sahur dan berbuka setiap Senin-Jumat bagi orang-orang yang membutuhkan, baik itu keluarga maupun mahasiswa. Program ini didukung penuh oleh donasi dari masyarakat yang tentu saja begitu dermawan terutama di bulan Ramadan.
“Bahagia banget ikut buka puasa di masjid karena bisa ketemu dengan sesama Muslim. Makanannya juga enak banget dan gak biasa. Buka puasa rasanya mewah banget dengan menu-menu khas Arab Maroko yang serba daging-dagingan. Dan pengalaman makan satu piring bersama itu enggak biasa klo di Indonesia,” kata Nida.
Artikel menarik lainnya:
