Tak ada kata tak mungkin untuk mewujudkan cita-cita yang sudah terpatri sejak lama dalam hati. Dengan tekad kuat dan kerja keras, seseorang tentu bisa mewujudkan impiannya. Seperti halnya yang dilakukan oleh penari balet bernama Stephanie Kurlow.
Stephanie menjadi balerina berhijab pertama di dunia. Kisah inspiratif Stephanie berawal dari tekadnya untuk mewujudkan keinginannya menjadi penari balet profesional.
Stephanie bahkan sudah belajar balets sejak usianya masih dua tahun. Namun, saat orang tua dan keluarganya memutuskan untuk jadi mualaf, Stephanie terpaksa harus berhenti untuk menjadi penari balet.
Gadis berdarah Rusia-Australia ini masuk Islam pada tahun 2010, ketika usianya sembilan tahun. Dua tahun kemudian, gadis yang tinggal di Sydney, Australia itu memutuskan untuk berhijab.
Sejak mantap mengenakan hijab, Stephanie tak bisa lagi menari balet, karena saat itu tak ada sekolah yang mau menerima seorang balerina berhijab. Ia bahkan sempat ditolak oleh beberapa sekolah balet.
Tapi, penolakan ini tak membuat Stephanie menyerah begitu saja. Ia ingin membuktikan bahwa hijab tak menjadi halangan bagi seorang muslimah untuk mewujudkan keinginannya.
Noor Tagouri, pembawa berita Amerika pertama yang memakai hijab menjadi inspirasi Stephanie untuk menjadi balerina berhijab.
Stephanie ingin menjadi wanita berhijab pertama yang berprofesi sebagai penari balet profesional, seperti halnya Michaela De Prince dan Misty Copeland.
Setelah membulatkan tekadnya, tahun 2016, Stephanie memulai aksinya dengan menggelar kampanye bertajuk "1st Muslim Hijabi Ballerina In The World". Dari acara ini pula, Stephanie ingin menggalang dana di LaunchGood, situs pengumpulan uang untuk masyarakat Muslim yang menginspirasi.
Stephanie berharap bisa mengumpulkan uang untuk membuktikan bahwa agama tak jadi penghalang untuk meraih kesuksesan di bidang seni.
"Balet sangat berarti bagiku. Aku akan menginspirasi generasi muda untuk mengekspresikan diri melalui seni dan kreativitas. Aku juga berencana untuk menjadi ballerina Muslim pertama sehingga bisa menginspirasi orang lain agar percaya dengan diri mereka sendiri dan mengejar impian mereka," ujar Stephanie yang dilansir Daily Mail.
Lewat kampanye pertama itu, nama Stephanie pun semakin mendunia. Ia bahkan mendapat beasiswa Game Changer di bidang olahraga dari brand fashion Bjorn Borg.
Tak sampai di situ, Stephanie juga menjadi duta dari Remove Hate From The Debate, yaitu kampanye yang mengajak anak muda mengurangi hate speech di dunia maya.