Tak Ingin Kerjasama dengan Orang Gemuk, Alasan Pengusaha Ini Bikin Heran

- Jumat, 10 Juli 2020 | 20:29 WIB
Samantha Yardley, seorang pengusaha. (Photo/Instagram/@samanthajyardley)
Samantha Yardley, seorang pengusaha. (Photo/Instagram/@samanthajyardley)

Seorang pengusaha wanita yang bernama Samantha Yardley yang berasal dari Coventry, Inggris mengatakan bahwa dirinya tak akan pernah bekerja sama dengan orang-orang gemuk.

Dilansir dari Daily Mail, Jumat (10/7/2020), Samantha mengatakan bahwa seseorang dengan kelebihan berat badan tidak akan menunjukkan apa yang mereka percayai. Ia juga menilai orang gemuk memiliki pemikiran bermasalah dan kurang bisa mengontrol diri.

"Buatku itu (kegemukkan) menunjukkan pemikiran yang bermasalah, kurangnya kontrol diri, dan terburuknya menunjukkan individu yang kekurangan energi dan memiliki masalah kesehatan," katanya/

Samantha juga menilai bahwa orang-orang gemuk adalah tanda bahwa mereka tidak dapat menyembunyikan kerakusannya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Samantha Yardley (@samanthajyardley) on

"Sebagai pengusaha dan mantan majikan; Apakah saya akan bekerja dengan orang yang (sangat) gemuk? Tidak, tidak akan. Kasar tapi benar (maaf)," kata Samantha.

"Ya, tipe tubuh yang berbeda harus dihormati dan besar itu indah - sampai batas tertentu - tetapi jika terlalu ekstrim, kekurangan atau kelebihan berat badan, harus diperlakukan sebagai kondisi yang memerlukan bantuan, tidak dipuji atau dimaafkan," tambahnya.

Meski dia enggan untuk bekerja sama dengan orang gemuk, bukan berarti dia akan mencari orang yang memiliki tubuh six pack atau diajak bekerja sama. Dirinya hanya akan mencari orang yang memiliki antusiasme dan energi.

"Melawan kegemukan itu tidak mudah; jika kamu termasuk dalam kategori obesitas yang tidak sehat, segera cari bantuan dari profesional medis," jelasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X