Lahir, Dibesarkan, Lalu Dituntut Balas Budi Orang Tua, Apakah Kamu Termasuk Demikian?

- Kamis, 6 Januari 2022 | 16:11 WIB
Ilustrasi generasi sandwich. (Foto: Pexel)
Ilustrasi generasi sandwich. (Foto: Pexel)

Dalam banyak kehidupan, utamanya di negara-negara berkembang, sering kali seseorang menjadi 'generasi sandwich'.

Yup, generasi sandwich adalah orang yang diimpit oleh tanggung jawab atau keharusan untuk memenuhi kebutuhan banyak orang, selain diri sendiri.

Dikutip dari Antara, istilah sandwich generation sendiri sebanarnya  bukan hal baru. Istilah itu bahkan sudah dikenal sejak tahun 1981 yang diperkenalkan oleh Dorothy Miller. Dia adalah seorang profesor sekaligus direktur praktikum Universitas Kentucky, Lexington, Amerika Serikat (AS). Dia memperkenalkan istilah generasi sandwich dalam jurnalnya yang berjudul “The ‘Sandwich’ Generation: Adult Children of the Aging.”

Tak jauh dari tampilan roti yang berisi irisan daging, sayuran, keju, dan berbagai macam saus yang diapit dengan roti di kedua sisinya, generasi sandwich adalah suatu istilah yang menggambarkan posisi finansial seseorang yang terhimpit di antara dua generasi, yaitu generasi atas dan generasi bawah.

Dalam kasus yang sering terjadi di Indonesia, seseorang biasanya dituntut oleh orang tuanya, entah itu ayah-ibu kandung ataupun orang tua lain yang membesarkan dan membiayai sekolahnya, agar membalas budi ketika dewasa dan sudah bekerja.

Karenanya, menjadi generasi sandwich bukanlah perkara sepele, apalagi jika orang tersebut tidak memiliki penghasilan yang besar atau pekerjaan yang nyaman.

Dan, beban yang dirasakan oleh orang tersebut akan berlipat ganda manakala ia menyadari atau melek mengenai isu 'generasi sandwich' dan mengerti bahwa terlahir ke dunia pada prinsipnya adalah bukan keinginannya, melainkan keinginan orang tuanya.

Karenanya, tidak jarang seorang generasi sandwich mengalami stres atau depresi memikirkan "beban" yang harus ditanggungnya, sementara ia sendiri masih perlu menata hidupnya dan memikirkan masa depannya.

Tips Bebas dari Beban Finansial?

Lalu, bagaimana tips untuk generasi sandwich agar bebas dari beban finansial?

Direktur Community Financial Services Maybank Indonesia Steffano Ridwan mengatakan, agar bisa bertahan melalui pandemi, perencanaan dan pengelolaan keuangan individu harus disesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi terlebih bagi generasi sandwich milenial yang juga memikul tanggung jawab finansial lintas generasi.

"Semangat dan disiplin untuk menciptakan tujuan kemerdekaan finansial harus tetap menjadi komitmen dan faktor terpenting dari nasabah," kata Steffano.

Berikut sejumlah kiat jitu untuk meraih kemerdekaan secara finansial menurut Staffano:

1. Evaluasi kondisi keuangan

Evaluasi dengan cermat cash flow dan kondisi keuangan sebagai langkah awal untuk mengukur taraf kesejahteraan, kebijakan dalam mengelola keuangan, dan mulai menentukan porsi dana yang wajib ditabung atau diinvestasikan guna mencapai kemerdekaan finansial di kemudian hari.

2. Seimbangkan keuangan dan persiapkan dana darurat

Belajar dari pandemi, persiapkan dana darurat untuk skenario musibah atau malapetaka dalam rekening terpisah. Ada pun rumus umum yang dipergunakan oleh financial planner ternama, yaitu nilai tabungan haruslah minimal 6 kali jumlah pengeluaran bulanan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X