Selama bulan Ramadhan, banyak orang berjualan makanan, mulai dari yang segar sampai yang pedas. Tak jarang beberapa di antara kita membeli makanan yang cukup banyak, padahal belum tentu dimakan.
Kebiasaan ini sangat tidak disukai oleh Rasulullah SAW, karena membeli makanan berlebih sama saja boros, apalagi sampai makanan tidak habis dan membuangnya.
Makan terlalu banyak saat buka dan sahur justru membuat ibadah jadi tidak maksimal dan dapat mempengaruhi kesehatan. Itulah kenapa, makan berlebihan tidak disarankan baik dalam medis maupun agama.
Ramadhan sendiri momen bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan berusaha untuk mengikuti sunnah Nabi.
Baca juga: Mirip Taj Mahal, Masjid di Pekanbaru Punya Menara Melambangkan 4 Sahabat Rasulullah SAW
Rasulullah sendiri mengajarkan kita berbuka puasa dengan makanan apa saja yang didapatkannya. Tapi, Rasulullah lebih suka berbuka puasa dengan kurma.
Ketika Rasulullah tidak menemukan kurma maka dia berbuka dengan air putih.
“Nabi biasa berbuka puasa dengan kurma segar sebelum dia berdoa. Jika dia tidak menemukan kurma segar maka dia akan menggunakan kurma kering. Jika dia tidak menemukan itu juga dia meminum beberapa teguk air," (Ahmad dan Abu Daud).
Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari riwayat-riwayat ini yang memberi kita wawasan tentang karakter Nabi dan semangat puasa yang dimaksud.
Nabi lebih suka berbuka dengan makanan yang mudah didapat, dan tidak meremehkan berbuka puasa dengan beberapa teguk air jika tidak ada makanan.
Nabi juga tidak pernah membuat tradisi untuk memanjakan nafsu makannya.
