Penuaan merupakan hal yang wajar terjadi pada setiap orang, dengan bertambahnya usia, orang-orang akan menjadi tua. Meski penuaan adalah hal yang wajar, namun beberapa orang ada yang takut menjadi tua.
Ketakutan menjadi tua atau yang dikenal dengan istilah gerascophobia. Seseorang dengan fobia ini mengalami kecemasan yang tidak semestinya tentang penuaan, meskipun hal ini normal secara fisik, ekonomi dan sebaliknya.
Mereka yang mengalami fobia ini akan merasa khawatir dengan penampilan mereka saat tua, kurang mandiri, pikun, ketidakaktifan setelah pensiun, bahkan ketakutan akan dipindahkan ke panti jompo.
Baca juga: Cerita Summer Monro, Wanita yang Cuma Makan Keripik dan Nugget Selama 22 Tahun
Dikutip dari Riliv, kondisi ini umumnya terjadi akibat pengalaman traumatik. Tapi, ada juga beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab fobia ini, beberapa di antaranya ialah psikologi, biologis, sosial dan lingkungan.
Jika dilihat dari faktor biologis, anak-anak dengan hambatan temperamen akan menunjukkan reaksi khawatiran yang berlebihan, ragu-ragu atau tertekan saat menghadapi rangsangan baru yang memiliki risiko lebih besar.
Sementara secara psikologis, pengalaman traumatik yang dipendam dapat memicu kecemasan dan ketakutan terhadap objek tertentu. Faktor sosial dan lingkungan dikaitkan dengan orang tua yang terlalu protektif, sehingga meningkatkan kecemasan pada anak.
Gejala gerascophobia pada setiap orang berbeda-beda, namun berikut ini merupakan beberapa gejala yang umum terjadi ketika mengalami fobia tersebut.
- Serangan panik dan perasaan terengah-engah
- Ketakutan yang konstan akan kematian
- Berkeringat, mulut kering, bergetar
- Merasa terpisah dari kenyataan
- Ketidak mampuan berpikir jernih.
Karena takut menjadi tua, beberapa orang yang mengalami fobia ini nekat melakukan operasi plastik untuk membuatnya tetap terlihat muda dan cantik.
