Mengharukan! Tinggal di Lereng Gunung, Siswa SD Ini Rela Jalan Kaki 3 Jam Demi ke Sekolah

- Rabu, 15 Juni 2022 | 09:59 WIB
Yuddin, siswa SD di Bone jalan kaki 3 jam demi sekolah. (Asri Mursyid/IDZ Creators)
Yuddin, siswa SD di Bone jalan kaki 3 jam demi sekolah. (Asri Mursyid/IDZ Creators)

Yuddin (14), siswa SD Inpres 5/81 Tapong, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan terpaksa berjalan kaki sejauh 7 km agar bisa bersekolah. Jarak tersebut bisa ditempuh sekitar 3 jam perjalanan demi mendapatkan pendidikan

-
Yuddin, siswa SD di Bone jalan kaki 3 jam demi sekolah. (Asri Mursyid/IDZ Creators)

Sebab, siswa yang masih duduk di bangku kelas 5 SD itu tinggal di lereng Gunung Camara. Tepatnya di Dusun I Lerang, Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Bone. Sebuah dusun terisolir di Desa Tapong. 

"Rumah Yuddin berada di lereng Gunung Camara, Dusun I Lerang. Kira-kira ketinggiannya sekitar 800 meter dari permukaan laut. Tidak bisa diakses kendaraan di sana, makanya jalan kaki," ungkap Ridwan, Kepala Desa Tapong kepada Asri Mursyid, Tim IDZ Creators pada Selasa (14/6/2022). 

-
Yuddin (kedua dari kanan), siswa SD di Bone jalan kaki 3 jam demi sekolah. (Asri Mursyid/IDZ Creators)

Untuk sampai di sekolah tepat waktu, Yuddin setiap hari berangkat ke sekolah pukul 03.00 WITA atau saat Subuh. Yuddin biasanya sampai di sekolah antara pukul 07.00 atau 08.00 WITA. 

Tak hanya jaraknya yang jauh, Yuddin harus melewati sejumlah rintangan berat dalam perjalanan. Banyak tebing yang terjal dan sungai-sungai kecil harus ia lewati agar sampai ke sekolah. Bahkan, Yuddin selalu membawa parang ke sekolah agar terhindar dari gangguan binatang buas. 

"Biasanya ke sekolah bawa parang agar terhindar dari binatang buas. Parangnya tidak dibawa sampai sekolah, tapi di simpan di pemukiman warga," ujarnya. 

-
Yuddin, siswa SD di Bone jalan kaki 3 jam demi sekolah. (Asri Mursyid/IDZ Creators)

Tak hanya Yuddin, tiga saudaranya yang lain pun turut berjalan kaki jika ke sekolah. Baru-baru ini, Yuddin menemani kakaknya bernama Kamriani dan Gulman ke sekolah untuk mengikuti ujian sekolah. 

"Yuddin menemani kakaknya ujian sekolah, kemarin. Dia bawa parang supaya tidak diganggu binatang. Karena di lereng gunung itu banyak ular dan babi," ujar dia. 

Ridwan menuturkan, di Dusun tempat tinggal Yuddin memang dihuni hanya 5 Kepala Keluarga (KK). Salah satunya, dihuni oleh Yuddin sekeluarga. Bapak Yuddin, Kure hanya bekerja sehari-hari sebagai tukang kebun, sementara istrinya, Yupe hanya ibu rumah tangga. Kondisi rumah Yuddin memprihatinkan. 

Ridwan selaku kepala desa pernah mengusulkan agar warga di lereng gunung itu pindah ke perkampungan warga. Namun mereka menolak lantaran berkebun di lereng gunung itu. 

"Pernah kami usulkan pindah, cuma mereka tidak mau ke perkampungan karena berkebun di lereng gunung itu," ucap dia. 

-
Sekolah Yuddin. (Asri Mursyid/IDZ Creators)

Ridwan menyebutkan, ada 3 Dusun di Desa Tapong yakni Dusun I Lerang, Dusun II Rea, dan Dusun Laniti. Namun, kata dia, tak ada sama sekali sekolah di Dusun Lerang I. Padahal, di Dusun itu ada sekitar 30 siswa SD. 

"Dusun II Rea ada TK, SD dan SMP, Dusun III Laniti ada SD. Tapi di Dusun Lerang tak ada sekolah padahal banyak anak-anak sekolah di sana. Termasuk Yuddin yang berada di lereng gunung," sebut dia.

Oleh sebab itu, ia meminta Pemerintah Kabupaten Bone memperhatikan warganya yang berada di Dusun Lerang. Sebab, ia mengaku pernah mengusulkan agar ada sekolah cabang di Dusun Lerang, namun sampai saat ini belum ada realisasi. 

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X