Siapa sih yang tak ingin memiliki hubungan asmara yang langgeng hingga ke jenjang pernikahan, bahkan sampai maut memisahkan? Tentu sebagian besar pasangan benar-benar mengharapkan hal tersebut. Saat keinginan untuk bersatu semakin besar, maka akan banyak rintangan yang datang silih berganti.
Jika tak kuat menghadapinya bersama, cepat atau lambat hubungan tersebut bisa kandas begitu saja. Hal yang umumnya mendasari perpecahan di antara dua orang yang sedang menjalin hubungan adalah hadirnya orang ketiga, rasa jenuh sampai perasaan tak dianggap penting lagi oleh pasangan.
Lantas, benarkah kalau ia sudah sering melewatkan hal yang menyangkut tentang kalian menandakan bahwa kamu sudah tak penting lagi untuknya?
Ketika ia kerap melupakan tentang hal kecil yang pernah tercipta di antara kalian, seperti misalnya ia selalu mengucapkan selamat ulang tahun padamu dan memberimu hadiah, maka kini ia sudah tak melakukan hal tersebut.
Kemudian, jika biasanya ia sering menjemputmu dan berkata ia selalu merindukanmu, kini hal itu tak pernah ia lakukan lagi. Lalu, jika biasanya kalian tak pernah disibukkan oleh gadget saat bersama, kini semua berubah tak seperti dulu.
Ini menandakan, ada hal lain yang telah menjadi prioritasnya. Dan tentu saja, itu bukanlah dirimu. Lalu, apakah kamu perlu membencinya atau justru ingin mengakhiri hubunganmu?
Sebelum kamu melakukannya, cobalah untuk memintanya memberikan penjelasan tentang hal tersebut. Bicarakan baik-baik dan jangan terpancing emosi. Jika hubungan kalian masih bisa diperbaiki, sebaiknya lakukan.
Akan tetapi, jika masih tak menemukan titik terang, segeralah membuat keputusan yang terbaik. Jangan sampai kamu terjebak pada perasaan tetap ingin memiliki namun ternyata pasanganmu tak menginginkannya. Sebab, mencintai seseorang yang tak lagi menganggapmu penting hanya akan membuatmu terluka.
