The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Sukses Berkebun dengan Modal dan Lahan Minim, Cuannya Fantastis!
Tanaman siap panen, cukup di lahan minim (Z Creators/Khalili Rahmawati)
Life

Sukses Berkebun dengan Modal dan Lahan Minim, Cuannya Fantastis!

Senin, 30 Januari 2023 11:43 WIB 30 Januari 2023, 11:43 WIB

INDOZONE.ID - Zaman sekarang, lahan kosong dan subur sudah mulai jarang ditemui apalagi di wilayah perkotaan yang padat permukiman. Lalu adakah solusi kalau punya hobi berkebun tapi lahannya terbatas? Tentu bisa, budidaya dengan metode hidroponik menjadi solusinya.

Hidroponik merupakan inovasi budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah tapi hanya memanfaatkan air untuk media dan penyedia nutrisi bagi tanaman.

Baca Juga: Bisnis Orang Kaya! Budidaya Vanili Cuannya Rp5 Juta Per Kg, Ternyata Ini Alasannya

Budidaya dengan sistem ini mulai banyak dilirik berbagai kalangan mulai dari pelaku bisnis hingga ibu rumah tangga. Hal tersebut, karena pekarangan rumah yang sempit pun bisa dimanfaatkan untuk menanam secara hidroponik. Sayuran yang dihasilkan bisa dikonsumsi keluarga bahkan menjadi peluang bisnis.

 Jenis Hidroponik

Sebelum memulai budidaya tanaman, kamu harus mengetahui beberapa macam metode hidroponik. Nah, ada beberapa macam yakni Wick System, rakit apung, irigasi tetes. Nutrient Film Technique (NFT), Aquaponik dan Aeroponik. Wick system merupakan metode yang paling sederhana dan enggak memerlukan banyak modal sehingga cocok untuk para ibu rumah tangga dan pemula hidroponik yang masih memiliki modal yang minim.

Tahapan Budidaya Tanaman Hidroponik

Sesuai dengan namanya, pada sistem ini akar tanaman enggak akan secara langsung menyentuh larutan nutrisi. Tapi, sumbu di net pot lah yang akan tergenang dalam larutan nutrisi sehingga nutrisi akan naik ke akar dengan prinsip kapilaritas. Sumbunya bisa memanfaatkan perca atau kaos bekas, jadi lebih irit kan?

1. Penyemaian

penyemaian hidroponik
Proses penyemaian (Z Creators/Khalili Rahmawati)

Penyemaian sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena temperatur udara relatif rendah, sehingga memudahkan benih untuk menyerap air dan memudahkan proses perkecambahan benih. Langkah awal yaitu memotong rockwool 3×3 cm setelah itu diletakkan pada nampan dan diberi lubang tanam menggunakan lidi. Cukup letakkan 1 atau 2 benih saja pada satu lubang, agar tumbuh optimal. 

Benih akan mulai tumbuh menjadi bibit pada usia 2 hari. Selama penyemaian bibit harus rutin disiram air sehari sekali. Bibit yang disemai harus diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung untuk mencegah etiolasi.

2. Pindah Tanam

hidroponik
Tanaman umur 10 hari (Z Creators/Khalili Rahmawati)

Pindah tanam dilakukan ketika tanaman mulai berumur 7-10 hari. Bibit yang terlalu lama di penyemaian bisa menjadi kerdil dan bahkan mati akibat tempat tumbuh yang terbatas. Bibit dipindah ke instalasi yang memiliki jarak tanam minimal 10 cm karena apabila terlalu rapat dapat menyebabkan kompetisi nutrisi dan matahari. Instalasi dapat menggunakan botol bekas yang diberi lubang.

Baca Juga: Resto Ini Sajikan Makanan Sehat dari Kebun Hidroponik, Cocok Buat yang Lagi Diet!

3. Perawatan

hidroponik
TDS meter untuk pengecekan nutrisi (Z Creators/Khalili Rahmawati)
  • Pengecekan nutrisi secara rutin, standar kadar nutrisi bagi tanaman hidroponik yaitu 1000-1200 ppm dengan TDS Meter. Apabila kadar nutrisi dibawah 1000 ppm maka ditambahkan nutrisi, namun apabila diatas 1200 ppm, air ditambahkan sehingga stabil. Nutrisi yang digunakan adalah AB Mix.
  • Pengendalian hama dan penyakit, kegiatan ini perlu dilakukan secara rutin karena dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas produk. Hama dan penyakit yang ditemukan harus segera dimusnahkan agar tidak menyebar ke tanaman lain.

4. Panen

hidroponik
Tanaman hidroponik siap panen (Z Creators/Khalili Rahmawati)

Tanaman hidroponik memiliki masa panen lebih cepat dibanding metode konvensional karena nutrisi terus tersedia selama 24 jam. Panen sebaiknya dilakukan pagi hari untuk menjaga sayuran agar tetap segar dibanding siang hari. Karena respirasi tanaman yang tinggi menyebabkan tanaman rentan menjadi layu. Panen juga cukup mudah, cukup mengangkat sayuran saja dari instalasi, tanpa menggali tanah sehingga sayuran pun lebih bersih.

Cukup mudah bukan untuk memanfaatkan lahan tidak terpakai, yuk tunggu apalagi!

Artikel Menarik Lainnya:

Misteri Batu dari Vietnam "Berpindah" Sampai ke Pulau Rote, Konon Bisa Datangkan Rezeki

Wow! Di Resto Ini Sayur Lodeh Naik Kelas, Disajikan dengan Ikan Salmon Premium!

Nono Bocah Jenius dari NTT Tolak Hadiah Mobil dari Astra, Alasannya Polos Banget

Buah-buahan Tropis di Negara Ini Harganya Bikin Pengen Nangis!

Sal Lavallo, Traveler Termuda Keliling 193 Negara Curhat Pengalamannya Jadi Mualaf

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators
Z Creators

TAG
Rini Puspita
Indozone Media
Indozone Media
Community Writer
ARTIKEL LAINNYA
LOAD MORE

You have reached the end of the list. Want More? #KAMUHARUSTAU

JOIN US
JOIN US