Perusahaan keamanan yang berkantor di Brooklyn, New York dan Stockholm, Swedia, Kisi, merilis hasil penelitian mengenai tingkat keseimbangan antara kerja dengan kehidupan.
Latar belakang penelitian ini berdasarkan pemahaman bersama bahwa mendedikasikan waktu untuk pekerjaan dapat menggangu kehidupan dan begitu pula sebaliknya. Hal inilah yang menggiring Kisi mengeksplorasi kota-kota besar di dunia yang memiliki keseimbangan antara kerja dan kehidupan.
Dalam penelitian ini, perusahaan ini mendapatkan 40 kota besar yang menjadi minat para profesional untuk bekerja. Penilaian kelayakan kota tersebut didasari sejumlah faktor, antaral lain total berkerja, perjalanan menuju tempat kerja, serta waktu cuti yang didapat.
Kemudian juga ada infrastruktur penunjang, kesejahteraan, layanan kesehatan, kesetaraan gender, kenyamanan, keamanan, dan lingkungan.
Kisi menjelaskan penelitian ini tidak dirancang sebagai patokan dalam kelayakan hidup di kota serta menyoroti kota-kota yang terbaik untuk bekerja. Penelitian ini hanya menjadi pedoman bagi kota-kota dalam mendukung dan memenuhi kemampuan keseimbangan kerja dan kehidupan yang membantu menghilangkan tingkat stres penduduk.
Berikut 10 kota yang memiliki nilai keseimbangan kerja dan kehidupan yang tinggi:
Helsinki, Finlandia
Penduduk Helsinki menikmati keseimbangan kehidupan kerja terbaik di dunia, dengan waktu kerja 40 jam yang relatif singkat dan waktu perjalanan rata-rata 26 menit.
Cuti liburan minimum adalah 30 hari, yang merupakan salah satu yang tertinggi dari negara mana pun dalam survei. Helsinki juga menawarkan cuti orang tua berbayar, yang pada 1.127 hari, jauh lebih banyak daripada negara lain, kecuali Hongaria.
Munich, Jerman
Munich adalah kota dengan tekanan terendah dalam daftar. Rata-rata minggu kerja lebih lama daripada Helsinki hanya satu jam, dan waktu perjalanan lebih lama satu menit.
Di ibukota Bavaria, cuti liburan minimum hanya 20 hari, meskipun sebagian besar karyawan rata-rata menghabiskan waktu hampir 30 hari. Orang tua dapat mengambil cuti berbayar 406 hari, sekitar sepertiga waktu mereka di Helsinki.
Oslo, Norwegia
Dari kota-kota yang disurvei, penduduk Oslo bekerja paling sedikit per minggu (38,9 jam), dan hanya sebagian kecil orang yang bekerja lebih dari 48 jam.
Kota ini memberikan cuti berbayar yang murah hati untuk orang tua dan memiliki skor kesetaraan gender tertinggi dari semua kota yang disurvei, diikuti oleh Stockholm dan Helsinki. Ini juga memimpin dalam akses ke layanan kesehatan mental.
Hamburg, Jerman
Seperti Munich, Hamburg memiliki waktu kerja 41 jam seminggu dan merupakan tempat yang relatif rendah stres untuk hidup dan bekerja, meskipun tidak seaman itu.
Kenyamanan memainkan peran penting dalam kehidupan orang Jerman.