Hari Pertama Sekolah di Tiongkok, Pemerintah Wajibkan Guru Tak Boleh Memberi PR

- Sabtu, 4 September 2021 | 16:07 WIB
 Kegiatan belajar dan mengajar di salah satu sekolah dasar di Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang, Tiongkok. (ANTARA/M. Irfan Ilmie)
Kegiatan belajar dan mengajar di salah satu sekolah dasar di Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang, Tiongkok. (ANTARA/M. Irfan Ilmie)

Ada kado spesial bagi anak didik di Beijing, Tionkok saat memulai hari pertama di sekolah setelah liburan. Salah satunya dengan tidak lagi dibebani dengan banyak tugas dan pekerjaan rumah (PR) seperti tahun-tahun sebelumnya.

Mengutip Antara, sebelumnya tugas dan PR ini sangat membebani, tidak hanya bagi anak sekolah, tapi juga para orang tua atau wali murid atau pengasuh di rumah. Guru tidak saja memberikan tugas atau PR kepada anak didiknya, melainkan juga memerintahkan para orang tua untuk membantu mengingatkan dan mengoreksi PR anaknya.

Hal ini membuat para murid dan orang tua keteteran pada malam hari. Pulang sekolah bukan beristirahat, malah mengerjakan tugas dan PR yang bejibun itu. Sementara para orang tua yang baru saja lepas dari tuntutan pekerjaan harus dihadapkan pada tugas dan PR anak-anaknya yang kadang tidak gampang diselesaikan.

Sehingga, otoritas setempat meminta para pengajar di Tiongkok tidak diizinkan untuk memberikan tugas, les, atau tutorial lainnya di luar hari Senin-Jumat, pada libur akhir pekan, libur musim panas, libur musim dingin, dan hari libur lainnya.

Kemudahan-kemudahan yang diberlakukan mulai 1 September itu merupakan kado istimewa dari Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (CPC) dan Dewan Negara setempat yang dipersiapkan sejak 24 Juli lalu.

Tentu saja kebijakan baru tersebut memberikan angin segar bagi dunia pendidikan di Tiongkok yang selama ini dikenal sangat ketat dan disiplin dalam memberikan pengajaran, baik di dalam maupun di luar sekolah.

Baca Juga: Indonesia Terima 207.000 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Belanda

Anak didik pun tidak lagi merasa tertekan, bahkan sampai depresi, karena pelajaran yang diberikan guru-guru mereka.

Sudah bukan rahasia lagi kalau di Tiongkok anak-anak sejak usia dini sudah dihadapkan pada berbagai ajang kompetisi yang ketat.

Kalau ingin mengalahkan orang lain harus dimulai pada usia dini, mulai dari menempatkan anak-anak di taman kanak-kanak yang bagus, diterima di sekolah favorit,  hingga mendapatkan tempat di jajaran perguruan tinggi elite.

Hal inilah yang memotivasi para orang tua di Tiongkok untuk memaksa anaknya mengikuti berbagai kelas pelatihan di luar jam sekolah agar kelak memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif dalam dunia kerja.

Beberapa pihak meragukan kebijakan pemerintah tersebut bisa menjawab tantangan masa depan mengingat sistem pendidikan yang selama ini dianggap berhasil menciptakan generasi yang kompeten dan kompetitif di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.

"Regulasi tersebut secara substansial bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dalam sistem pendidikan yang selama ini tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Kepala Biro Supervisi Pendidikan pada Kementerian Pendidikan Tiongkok (MoE) Tian Zumeng menjawab keraguan sejumlah kalangan.

Dalam jumpa pers pada Rabu (1/9) itu, dia mengatakan bahwa sistem supervisi yang lebih diutamakan dalam regulasi baru itu.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X