The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Najwa Shihab Angkat Bicara soal Maraknya Pelecehan Seksual: Perempuan Dipasung Ekspresinya
Kompak melawan kekerasan seksual. (INDOZONE/Febyora DR)
Life

Najwa Shihab Angkat Bicara soal Maraknya Pelecehan Seksual: Perempuan Dipasung Ekspresinya

Jumat, 21 Oktober 2022 21:25 WIB 21 Oktober 2022, 21:25 WIB

INDOZONE.ID - Banyak perempuan Indonesia mengalami pelecehan seksual. Najwa Shihab angkat bicara soal ini. 

Chief of Corporate Affairs Enggagement & Sustainability L'Oréal Paris Melani Masriel mengatakan, berdasarkan riset yang diperoleh dari IPSOS pada tahun 2021. Menunjukan fakta 8 dari 10 Perempuan pernah mengalami pelecehan, namun 91 persen responden tidak tahu harus berbuat apa.

"Riset ini menunjukan bahwa perempuan yang menjadi responden pernah mengalami pelecehan maupun kekerasan," ujar Melani.

Menurut Melani sangat penting untuk fokus pada kekerasan seksual di lingkungan publik, Khususnya dilingkungan kampus.

Baca Juga: Duh! Pelaku Pelecehan Bocah Laki-laki yang Viral di Empang, Ternyata Sesama Bocah

"Sangat penting untuk kita semua fokus pada kekerasan seksual di ruang publik dan khususnya di lingkungan  kampus, karena merupakan tingkat tertinggi di dunia pendidikan," lanjut Melani.

Pendiri Narasi Najwa Shihab menyatakan, bahwa pelecehan seksual bukan hanya sekedar angka. Namun tentang perempuan yang masih dibatasi ruang geraknya dan dipasung ekspresinya.

Baca Juga: Viral! Bocah Laki-laki Dilecehkan di Empang Daerah Kalideres, Polisi Turun Tangan

"Kejadiannya terus berulang, ini bukan soal angka jumlah korban. tapi soal bagaimana kita perempuan dibatasi ruang geraknya, dipasung ekspresinya, dan diberatkan langkahnya."

Menurut Najwa, berdasarkan hasil penelitian IPSOS banyaknya faktor yang menyebabkan pelecehan seksual yang kerap terjadi di kampus. Salah satunya banyaknya kampus yang tidak siap dan tidak menyiapkan diri untuk mengahadapi kasus kekerasan seksual.

"Salah satu faktor yang penting, adalah pihak kampus yang tidak siap dan menyiapkan diri untuk mengahadapi kekerasan seksual dan rata-rata cenderung menutupi atas nama baik kampus," sambung Najwa.

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menyatakan, isu kekerasan seksual adalah isu masyakata karena banyaknya jumlah korban.

"Ini adalah isu masyarakat, karena banyaknya jumlah korban sekarang," ujar Nadiem.

Menurut Nadiem, potensi kekerasan seksual mencapai 18 persen sampai 20 persen terjadi pada siswa SD, SMP, dan SMA. Belum termasuk data kekerasan seksual yang terjadi di perguruan tinggi.

"RIsiko kekersan seksual di SD, SMP, dan SMA mencapai 18 persen sampai 20 persen, bahkan ini belum termasuk data kekerasan seksual di lingkungan kampus," ujar Nadiem.

Nadiem berharap, dimulai dari lingkungan kampus agar kekerasan seksual dapat diminimalisir. Dan mengambil sikap untuk melidungi para korban.

"Harapan saya agar dimulai dari lingkungan kampus dulu, tolong orang yang melakukan kekerasan seksual dikecam agar meminimalisir korban," pungkas Nadiem.

Artikel Menarik Lainnya:

TAG
Dewi Kania
Febyora Dwi Rahmayani
TERKAIT DENGAN INI
JOIN US
JOIN US