Halo Effect, Merugikan atau Justru Menguntungkan?

- Sabtu, 5 September 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi melihat kesan pertama yang berakibat halo effect. (Freepik).
Ilustrasi melihat kesan pertama yang berakibat halo effect. (Freepik).

Halo effect merupakan suatu istilah dalam ilmu psikologi yang menunjukan bahwa pada umumnya kesan pertama yang bersifat positif dapat begitu mudahnya mempengaruhi penilaian seseorang secara keseluruhan. Halo effect berlaku bagi orang maupun benda atau produk dengan merek tertentu. 

Ketika seseorang atau suatu produk dapat menampilkan kesan pertama yang baik di mata orang lain, maka kedepannya orang atau produk tersebut akan lebih besar kemungkinannya selalu dinilai baik oleh orang lain meskipun sebenarnya belum tentu demikian.

Menurut ilmu psikologi, hal tersebut dikarenakan adanya kecenderungan manusia yang pada umumnya untuk selalu berusaha mendukung apapun penilaian pertama yang telah mereka tetapkan terhadap sesuatu. Sehingga ketika mereka dihadapkan akan sebuah fakta dimana informasi tersebut bertolak-belakang dengan penilaian awal yang telah mereka tentukan, hal tersebut akan mengakibatkan kecenderungan dimana orang tersebut akan sulit menerimanya. 

Dengan demikian, mereka akan berusaha untuk selalu menyangkal fakta tersebut dan justru akan berusaha sekuat tenaga guna mempertahankan argumen mereka atas penilaian awal yang telah mereka tentukan sebelumnya.

Sebagai contoh, ketika produk baru sebuah makanan dipasarkan secara umum, pihak produsen tersebut berusaha menarik minat calon konsumen dengan cara mengedepankan nilai kesehatan dengan melabeli produk tersebut sebagai produk organik. Seketika itu juga, jika banyak konsumen yang berminat pada produk tersebut dan memutuskan untuk menjadikan produk tersebut sebagai kebutuhan pokok mereka. 

Maka kedepannya, meskipun produsen mengeluarkan jenis produk baru dengan kandungan kalori tinggi yang sebenarnya tidak memiliki keunggulan dalam nilai kesehatan, masih banyak saja konsumen setia yang tetap akan membeli produk baru tersebut selama pihak produsen masih melabeli produknya tersebut sebagai produk makanan organik yang baik bagi kesehatan.

Pada dasarnya, halo effect dapat memudar seiring dengan berjalannya waktu. Jika seseorang mau menerima fakta-fakta dan pendapat-pendapat baru, maka sebenarnya bisa saja kesan pertama yang dinilai dari seseorang atau suatu produk itu dapat berubah.

Karena, dengan semakin mengenalnya mereka antara satu sama lain, maka akan besar sekali kemungkinannya dimana sifat-sifat asli yang perlahan-lahan mulai ditunjukan itu sebenarnya banyak yang merupakan sifat buruk sehingga bertolak-belakang dengan kesan pertama positif yang diberikan. Sebab, antara sifat baik dan sifat buruk yang dimiliki, lebih dominan sifat buruknya.

Jadi, ada baiknya agar kita membiasakan diri untuk tidak langsung menilai segala sesuatunya berdasarkan penampilan ataupun kesan pertama saja yang kita rasakan. Seperti pepatah “don’t judge a book by its cover”. 

Selain itu, berusahalah untuk selalu mencoba terbiasa menerima pendapat-pendapat baru dengan hati yang lapang. Sehingga kita tidak akan dirugikan oleh kata-kata kita sendiri hanya karena malu mengakui bahwa kita pernah mengemukakan pendapat atau memilih keputusan yang salah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X