Marga Cistha (26 tahun), guru SD yang viral karena membelikan jajanan pentol untuk seorang muridnya yang tak bawa uang jajan, ternyata masih berstatus single (lajang).
Guru kelahiran Kediri, 11 Maret 1996 itu lulus dari Universitas Terbuka Malang. Ia baru mengajar sejak tahun 2021, namun metodenya dalam mengajar berhasil membuat anak-anak didiknya betah belajar.
Agar murid tidak menganggap belajar sebagai momok, ia selalu menerapkan model pembelajaraan cooperative learning (pembelajaran kooperatif) saat mengajar.
"Saya senang bisa masuk di dunia anak, bisa mengenal para murid dan bekerja dengan ikhlas, maksimal," ujarnya, saat dihubungi Indozone pada Selasa (17/5/2022).
Dalam kesehariannya dalam mengajar di sekolah, Marga selalu berusaha membuat muridnya senang. Salah satu momen yang ia bagikan adalah dengan mengajak muridnya melompat menggapai tangannya untuk tos-tosan. Pada momen lain, ia juga membentuk tanda "love" dengan muridnya.
Pada video yang ia unggah pada 19 April 2022, guru sekolah dasar yang mengajar di SD Negeri Tirulor 2, Desa Tirulor, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, itu membagikan tips untuk menjadi guru idaman.
@margacistha Tag siapa aja yang mau buat kayak gini #fyp #masukberanda
? original sound - ecahsyusyu - unknown
Tipsnya yang dimaksud ialah berpenampilan menarik, penyayang, sabar, ramah, dan menerapkan metode pembelajaran yang asyik.
Saat ada muridnya yang nakal, Marga tidak menerapkan kekerasan, baik fisik maupun lewat nada suara. Ia memilih untuk menegur muridnya dengan lembut.
"Saya tegur dengan pelan-pelan dan jangan dibentak atau dimarahi. Karena siswa tipe seperti ini tidak akan berubah bila dimarahi. Mereka butuh didekati, diperhatikan, dan diajak berdiskusi, serta diberi motivasi agar bisa berubah menjadi lebih baik," katanya.
Sebagai guru honorer, Marga pun mengapungkan asa pada masa depannya.
"Semoga lebih diperhatikan lagi nasib para guru honorer di seluruh Indonesia. 1 SD tidak semuanya PNS bahkan lebih banyak honorer. Bayangkan jika SD negeri ini tidak ada guru honorer, mau jadi apa nasib anak bangsa kita," pungkasnya.