Seorang driver ojek online (ojol) bernama Halimi nekat menjual ginjalnya di Twitter karena butuh biaya untuk pengobatan anaknya yang menderita penyakit epilepsi dan gizi buruk sejak tahun 2020.
Selama 2 tahun, Halimi berusaha mencari bantuan lewat galangan dana demi kesembuhan anaknya. Namun, baru-baru ini kondisi sang anak semakin drop dan membutuhkan biaya yang lebih banyak untuk perawatan.
Halimi bahkan sudah menjual motornya demi menutupi biaya pengobatan sang anak. Namun, tampaknya hasil penjualan motor tersebut masih belum cukup hingga akhirnya ia nekat menawarkan ginjalnya di media sosial.
"Assalamualaikum...pekerjaan saya ojol yang saat ini motornya sudah terjual untuk pengobatan anak saya pengorban dan perjuangan tak akan ada hasil..saya ingin menjual jual ginjal saya untuk pengobatan anak saya dan istri saya yang baru melahirkan anak ke-3," cuit Halimi seperti yang dilihat Indozone di akun Twitter-nya, Selasa (12/4/2022).
Halimi sudah kehabisan cara untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, ditambah lagi istrinya baru melahirkan anak ke-3.
Baca juga: Pesan Pilu Ibu Ukraina di Punggung Anaknya Jika Sewaktu-waktu Dia Dibunuh Militer Rusia
Curhatan pilu Halimi yang itu pun mencuri perhatian netizen. Mereka beramai-ramai meminta Halimi tak nekat menjual ginjalnya karena terlalu berisiko. Selain ilegal, hidup dengan satu ginjal bukanlah hal yang mudah.
Pada 10 April kemarin, Halimi sudah mencoba membuka penggalangan dana lewat sebuah situs donasi. Beberapa hari kemudian, Halimi justru mengungkapkan niatnya menjual ginjal dan cuitannya itu viral di media sosial.
Berdasarkan pantauan terakhir di situs penggalangan dana Kitabisa, donasi yang terkumpul sudah mencapai Rp53 juta lebih dari target Rp25 juta. Sementara itu waktu donasi masih tersisa 98 hari lagi.
Banyaknya donasi yang terkumpul tersebut diduga berkat cuitan Halimi yang mencuri perhatian netizen.
Sang anak alami demam sangat tinggi di usia 5 bulan
Anak Salimi pada awalnya mengalami demam di usia 5 bulan. Namun, perawatan di RS masih belum membuat sang anak sembuh. Hingga akhirnya, dokter pun memutuskan untuk melakukan tindakan bedah kelamin karena dicurigai ada bakteri ganas yang membuat tubuh sang anak tidak stabil.
Namun, usai operasi ia malah mengalami kejang selama 20 menit hingga akhirnya tidak sadarkan diri. Kini anak Halimi masih terebaring di ICU dengan vonis epilepsi dan gizi buruk.
