Ekstremnya Iki Pelek atau Potong Jari, Cara Menghilangkan Rasa Sedih Ala Suku Dani

- Minggu, 16 Januari 2022 | 08:45 WIB
Tradisi Iki Pelek ala Suku Dani Papua (Dok. Shutterstock/Chris piason)
Tradisi Iki Pelek ala Suku Dani Papua (Dok. Shutterstock/Chris piason)

Bagi Suku Dani yang mendiami Lembah Baliem, Papua, rasa duka akibat kehilangan anggota keluarga harus dihilangkan dengan cara ekstrem. Mereka akan memotong jari tangan sebagai simbol keikhlasan melepas anggota keluarga yang telah meninggal dunia.

Tradisi memotong jari tangan tersebut mereka kenal dengan nama Iki Pelek. Mereka melakukannya lantaran menganggap jari sebagai sebagai simbol harmoni, persatuan dan kekuatan.

Selain itu, jari juga menjadi lambang hidup bersama satu keluarga, nenek moyang, suku, marga, rumah, sejarah, bahasa, dan asal muasal atau yang biasa disebut dengan “wene opakima dapulik welaikarek mekehasik”.

-
Tradisi Iki Palek ala Suku Dani Papua (Dok. Shutterstock/Chris piason)

Suku Dani mengartikan bentuk dan panjang jari sebagai satu kesatuan dan kekuatan untuk meringankan beban semua pekerjaan. Jari-jari akan bekerja sama, sehingga tangan akan berfungsi. Maka saat salah satu jari hilang tentu akan mengurangi kebersamaan dan kekuatan.

Iki Pelek sendiri biasanya dilakukan oleh wanita-wanita Suku Dani. Sebab pria suku Dani akan menunjukan kesedihan dengan memotong kulit telinga.

Prosesi Iki Pelek yang dijalankan pun cukup mengerikan. Para wanita akan memotong jari mereka dengan menggigit sampai jari putus. Terkadang dilakukan dengan kapak atau pisau.

Untuk mengurangi darah yang keluar, jari akan dililit dengan benang. Mereka mengikat jari dengan benang sampai aliran darah berhenti dan jari menjadi mati rasa kemudian baru dipotong.

Adapun jumlah jari yang dipotong tergantung pada siapa yang meninggal. Jika yang meninggal adalah orang tua maka ada dua ruas jari yang harus dipotong. Apabila sanak saudara maka hanya satu ruas jari yang dipotong. Sebelum dipotong, mereka yang jarinya akan dipotong akan membaca mantra.

-
Tradisi Iki Palek ala Suku Dani Papua (Dok. Shutterstock/Chris piason)

Saat jari sudah terpotong alis putus maka tradisi Iki Pelek telah terlaksana. Selanjutnya luka akan dibalut dengan daun yang mana satu bulan kemudian akan mengering dan sembuh.

Bagi orang-orang awam, tradisi Iki Pelek tentu terlihat sangat mengerikan, tetapi bagi Suku Dani tradisi inji memiliki makna yang sangat mendalam.

Mereka rela menahan sakit sebagai wujud keikhlasan dan sikap taat dalam menghormati leluhur. Selain itu, ada harapan yang besar dibalik pelaksana Iki Pelek, yaitu agar mereka bisa melupakan kesedihan dengan segera.

Selain pemotongan jari, saat ada anggota keluarga yang meninggal, Suku Dani juga melakukan mandi lumpur. Prosesi itu mereka lakukan sebagai arti bahwa semua yang hidup juga akan kembali ke tanah.

-
Tradisi Iki Palek ala Suku Dani Papua (Dok. Shutterstock/Chris piason)

Saat ini Iki Pelek sendiri sudah jarang dilakukan oleh Suku Dani. Hal ini dikarenakan mereka sudah mulai menerima ilmu pengetahuan dan ajaran agama.

Namun saat berkunjung ke wilayah mereka, kita akan dengan mudah akan menemukan banyak ibu-ibu dengan jari yang sudah tidak utuh lagi. 
 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X