Lamaran dan pernikahan adalah momen yang sangat menyenangkan bagi pasangan. Namun, tak jarang pula waktu antara lamaran dan pernikahan membuat stres karena perencanaan pernikahan.
Terlepas dari perasaan yang dialami, berapa lama jarak lamaran dan pernikahan mungkin berdampak langsung pada risiko perceraian.
Dilansir Best Life, beberapa psikologi meneliti korelasi antara lama pertunangan dan risiko perceraian, yang dipublikasi dalam makalah 2006 untuk jurnal Forum for Family and Consumer Issues di North Carolina State University.
Menurut para peneliti, pasangan yang hanya bertunangan dalam waktu singkat sebelum menikah bisa memiliki risiko perceraian yang lebih tinggi.
Baca juga: 3 Tips Melupakan Mantan Sebelum Menikah karena Dijodohkan
Dalam makalah itu para psikologi mengatakan bahwa pertunangan kurang dari 12 bulan lebih mungkin mengakibatkan perceraian setelah tujuh tahun.
Namun, menurut penelitian pasangan yang bertunangan lebih lama dari rata-rata juga cenderung menghadapi risiko perceraian yang lebih tinggi.
Para psikolog mengatakan pasangan yang memiliki pertunangan lebih dari 27 bulan, cenderung mengalami penurunan kasih sayang yang lebih tajam selama dua tahun pertama pernikahan, sebelum akhirnya memutuskan berpisah.
Tidak semua ahli percaya bahwa bertunangan terlalu lama atau tidak cukup lama tentu mengkhawatirkan bagi pasangan.
"Pertunangan yang lama sangat membantu ketika individu berada di tempat yang sangat berbeda dalam hidup mereka," Scott Haltzman, MD, seorang psikiater bersertifikat dan asisten profesor psikiatri di Brown University.
Sementara itu, periode pertunangan yang lebih pendek dapat bekerja lebih baik untuk pasangan yang ingin membuat keputusan besar dalam hidup seperti memiliki anak atau tinggal bersama.
