Cuma Jualan Es Krim Eks Manager Raup Omzet Rp51 Juta Sebulan, Kisahnya Mengharukan

- Jumat, 25 Februari 2022 | 13:12 WIB
Es krim goreng buatan mantan sopir (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)
Es krim goreng buatan mantan sopir (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Enggak ada usaha yang sia-sia asal kita mau berusaha. Hal tersebut yang menggambarkan kisah hidup Joko Andik Prasetio (40), seorang pengusaha es krim goreng yang sukses di Madiun, Jawa Timur.

Andik, sapaan akrabnya, mampu kantongi omzet sekitar Rp51 juta sebulan dari berjualan es krim goreng. Padahal ia bukan berjualan di mal, melainkan di kedai sederhana di pinggir jalan dekat traffic light Jalan Mayjend Sungkono, Kota Madiun.

-
Kreasi es krim goreng buatan Andik (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Meski kedainya sederhana, cita rasa dan tampilan es krim goreng buatan Andik berkelas, seperti es krim di mal! Es krim goreng buatan Andik dibanderol Rp15 ribu, dengan tambahan roti tawar, selai dan aneka topping sesuai selera.  

Saat Tim IDZ Creators ke kedainya, Andik sedang membuat pesanan es krim goreng. Tangannya begitu lincah mengeluarkan adonan pelapis es krim goreng buatannya lalu memanasi wajan. Kemudian adonan berisi es cream ia goreng di wajan.  

-
Andik sedang membuat adonan es krim goreng (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Enggak pakai lama, es krim goreng berbentuk kotak sudah matang. Andik kemudian menambahkan selai cokelat kacang di atasnya dan aneka topping berupa egg roll hingga wafer hazelnut. 

-
Aneka topping melengkapi es krim goreng buatan Andik (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Andik mengakui dalam sehari 100 box es krim goreng laris terjual, sementara saat weekend atau akhir pekan es krim goreng buatannya laku sampai 150 box.

"Omzetnya kalau per hari Rp1.5 juta hingga Rp2.5 Juta. Kalau dihitung per bulan mencapai Rp51 Juta,” kata Andik kepada Tim IDZ Creators.

Tapi menurut Andik, kesuksesan yang ia raih enam bulan belakangan adalah buah dari kesabarannya selama ini. Bukan kali pertama, sebelumnya Andik pernah usaha serupa tahun 2000 silam. Karena sedang ngetren, banyak orang yang melirik usaha Andik. Itu sebabnya, Andik membuka usaha waralaba es krim goreng.

Bukan untung, kala itu Andik malah harus gulung tikar karena tertipu oleh rekan usahanya. Ketika seharusnya Andik dibayar Rp35 juta, yang ia terima enggak sampai setengahnya.

"Waktu itu bertahan 4 tahun. Saya juga punya kewajiban membayar ke perusahaan es krimnya," ujar Andik mengenang masa-masa itu.

-
Es krim goreng buatan Andik pakai bahan premium (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Karena usahanya bangkrut, Andik lantas putar haluan jadi sopir di perusahaan bahan bakar selama 7 tahun dan pindah ke perusahaan telekomunikasi sebagai manager.

Namun ia harus meninggalkan zona nyaman tersebut karena rindu dengan keluarganya di Kota Madiun. Ia pun memilih resign.

"Saya pikir-pikir lagi usaha apa. Kalau kerja ikut orang usia 40 tahun kan enggak mungkin. Saya mencoba memberanikan diri membuka usaha es krim goreng lagi," ungkapnya. 

Karena berpengalaman usaha es krim goreng, Andik akhirnya kembali menghubungi rekannya di perusahaan es krim ternama dan kembali membuka kedai es krim sampai sekarang.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X