Mempersiapkan pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak hal yang harus dipikirkan dan diperhatikan agar hari bahagia berjalan sesuai rencana. Maka tak heran bila sejumlah calon pengantin mengalami kecemasan berlebih menjelang pernikahan.
Rasa cemas berlebih tentunya tidak baik bagi kesehatan mental calon pengantin. Pada calon pengantin perempuan, kondisi ini bisa menyebabkan dirinya mengalami sindrom bridezilla. Akibatnya mereka jadi mudah marah, kesal, atau sedih menjelang hari pernikahan.
Apabila calon pengantin perempuan terkena sindrom bridezilla, maka ia membutuhkan bantuan orang lain. Psikolog klinis dewasa Sri Juwita Kusumawardhani, M. P.si mengatakan, dibutuhkan bantuan dari seseorang yang memang dihargai perkataannya. Dengan begitu calon pengantin perempuan yang terkena sindrom bridezilla dapat mendengar masukan dan saran dari orang tersebut.
"Bantuan itu bisa saja dari orang yang lebih tua atau sahabat terdekat," kata psikolog yang akrab disapa Wita kepada Indozone saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (26/5/2020).
Wita menambahkan, orang lain yang diminta masukan atau saran juga harus berbicara dengan intonasi yang menenangkan calon pengantin perempuan. Jangan lupa tampilkan pembawaan diri yang menunjukkan ia mengerti dan memahami situasi yang tengah dialami. Tujuannya agar tidak terkesan menggurui calon pengantin yang sedang dilanda kecemasan berlebih.
"Bridezilla juga bisa juga mendatangi psikolog agar diberikan teknik untuk menenangkan diri dan dibantu memiliki perspektif yang lebih sehat dalam memandang persiapan pernikahan," pungkas Wita.
