INDOZONE.ID - Desa Pintu Besi Deliserdang merupakan sebuah tempat suci yang memiliki sejarah panjang sebagai tempat beribadah bagi agama Hindu di Indonesia.
Sebagai tempat suci yang bersejarah, Desa Pintu Besi berada di Kecamatan STM Hilir Deliserdang, Sumatera Utara.
Uniknya, warga desa ini telah mengalami berbagai proses akulturasi budaya, termasuk akulturasi antara agama Hindu Karo dan agama Hindu Bali.
Awal Akulturasi Desa Pintu Besi
Keberadaan umat Hindu di desa ini ada sejak 1970. Namun pengaruh Hindu sudah lama hadir di desa ini. Dahulu mereka adalah pemeluk kepercayaan Pemena yang ada kesamaan dengan agama Hindu.
Baca juga: Pesona Tangkahan, Keindahan Hutan Hujan Tropis yang Instagramable
Agama Hindu Karo adalah agama yang berkembang di daerah Karo, Sumatera Utara. Agama ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan agama Hindu Bali, meskipun keduanya berasal dari akar yang sama yaitu agama Hindu dari India.

Di Pintu Besi Deliserdang, Sumatera Utara, agama Hindu Karo memiliki pengaruh yang kuat dalam arsitektur bangunan dan perayaan ritual.
Contohnya adalah adanya arsitektur tradisional Karo pada bangunan candi dan penggunaan bahasa Karo dalam doa-doa yang dipanjatkan.
Saat ini di Pintu Besi masih memiliki candi atau pura berornamen Bali dengan atap model rumah adat Karo. Bagunan ini sebagai tempat ibadah umat Hindu orang-orang beretnis Karo di desa ini.
Agama Hindu Bali juga memiliki pengaruh yang kuat di Pintu Besi Deliserdang. Hal ini terlihat dari penggunaan simbol-simbol dan artefak dari agama Hindu Bali dalam perayaan upacara di Pintu Besi Deliserdang.
Misalnya, penggunaan banten (persembahan) dalam upacara di Pintu Besi Deliserdang memiliki kesamaan dengan upacara adat Bali.
Baca juga: Polda Sumut Turunkan Polisi Berkuda Kawal Gelaran F1 Powerboat, Jadi Daya Tarik Penonton
Akulturasi antara agama Hindu Karo dan agama Hindu Bali di Pintu Besi Deliserdang terjadi karena kedua agama tersebut memiliki pengaruh yang kuat dalam sejarah dan budaya Indonesia. Pengaruh ini tercermin dalam upacara-upacara yang dilakukan di Pintu Besi Deliserdang, di mana penggunaan simbol dan bahasa dari kedua agama ini saling bertautan dan terintegrasi.

Dalam hal ini, akulturasi antara agama Hindu Karo dan agama Hindu Bali di Pintu Besi Deliserdang adalah sebuah contoh dari keragaman budaya Indonesia yang kaya dan kompleks. Hal ini juga menunjukkan bahwa agama-agama di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh agama asalnya, tetapi juga oleh konteks budaya dan sejarah setempat.
Pintu Besi jadi tempat suci umat Hindu
Pintu Besi Deliserdang merupakan situs sejarah peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri sekitar abad ke-7 hingga abad ke-14 Masehi. Tempat ini memiliki beberapa bangunan kuno, termasuk candi, stupa, dan arca yang berasal dari periode tersebut. Bagi umat Hindu, Pintu Besi Deliserdang dianggap sebagai tempat suci yang terkait dengan sejarah agama mereka di Indonesia.
Selain sejarahnya, Pintu Besi Deliserdang juga memiliki makna spiritual bagi umat Hindu. Tempat suci ini dianggap sebagai tempat untuk bersembahyang dan memperkuat hubungan dengan para dewa dan dewi Hindu. Ada beberapa ritual dan upacara yang dilakukan di sana, seperti persembahan bunga dan doa bersama, yang dianggap penting dalam memperkuat iman dan spiritualitas umat Hindu.
Dalam hal ini, keistimewaan umat Hindu di Pintu Besi Deliserdang adalah karena mereka memiliki tempat suci yang sangat bersejarah dan dianggap sakral bagi agama mereka.
Pintu Besi Deliserdang menjadi simbol keberadaan Hindu di Indonesia dan tempat di mana umat Hindu dapat berhubungan langsung dengan sejarah dan spiritualitas agama mereka.
Artikel Menarik Lainnya:
- Indahnya Kepulauan Banyak, Dekat Medan yang Enggak Banyak Orang Tahu
- IKN Bisa Pindah, Ibu Kota Sumut Pun Diusulkan Pindah ke Kawasan Danau Toba
- Pilpres 2024, Politik Identitas Masih Bercokol, Kandidat Kuat Masih dari Pulau Jawa
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini .
