Banyak yang Enggak Sadar, Ini Tanda Kamu Mengalami Kekerasan dalam Pacaran

- Minggu, 19 Maret 2023 | 12:55 WIB
Ilustrasi kekerasan dalam hubungan. (Freepik)
Ilustrasi kekerasan dalam hubungan. (Freepik)

Berbicara tentang hubungan romantis, kerap kali wanita mengabaikan perilaku atau tingkah laku pasangan yang sebenarnya berbahaya.

Mulai dari pasangan membuat tertekan, mempertanyakan diri sendiri, hingga pasangan melakukan kekerasan verbal maupun psikologis.

Psikolog klinis dari RSJ Sanatorium Dharmawangsa Tara Adhisti menjelaskan, sebuah hubungan romantis seharusnya membuat diri merasa aman dan nyaman. Apabila melihat sebuah 'red flag', sudah saatnya untuk mengambil langkah.

Baca juga: 6 Ciri-ciri Pasangan Kamu Lakukan Toxic Relationship, Bukan Sekedar Melarang Hal Kesukaan

"Pertama, normalnya relationship (hubungan) itu menimbulkan rasa aman dan nyaman. 'Tetapi kok aku malah merasa takut? Aku merasa cemas. Aku merasa tertekan'. Itu sudah menjadi tanda pertama," jelasnya dalam acara Rollover Reaction 'Uncover Your Stories' di Atsiri Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (19/3/2023).

Dilanjutkan Tara, tanda kedua yang terlihat ketika sebuah hubungan sudah enggak sehat yakni merasa lebih banyak bersedih ketimbang senang.

-
Ilustrasi kekerasan dalam pacaran. (Freepik/kamranaydinov)

"Tanda kedua, normalnya tujuan kita punya relationship itu kan untuk happy. 'Tetapi kok gini ya? Lebih banyak nggak happy-nya ya? Lebih banyak menangis. Lebih banyak cemasnya'," ujarnya.

Seseorang yang mengalami kekerasan dalam pacaran, akan merasa terkekang atau terisolasi oleh pasangannya. Hal ini akan membawa perubahan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya kehilangan fokus saat melakukan rutinitas.

"Ketiga, ada keterbatasan. Jadi misalnya 'Aku mau begini nggak bisa, aku mau begitu nggak bisa'. Mau pergi sama keluarga enggak bisa, mau pergi sama teman-teman enggak bisa," jelasnya.

"Kemudian fungsi sehari-hari itu jadi berubah. Misal pengen fokus kuliah atau fokus kerja, aku kepikiran terus, emotionally kebawa-bawa terus, jadi enggak konsentrasi, jadi suka flashback, mungkin kadang-kadang emosinya bisa meledak-ledak. Jadi artinya itu sudah mempengaruhi keseharian kita," imbuh Tara.

Kemudian tanda selanjutnya, mulai mempertanyakan diri sendiri atas yang dilakukan pasangan. Seseorang yang mendapat kekerasan saat berpacaran, akan merasa tidak cukup dan bernilai, sampai merasa tidak pantas dicintai.

"Dan yang terakhir, itu membuat kita jadi bertanya-tanya tentang diri kita sendiri. 'Am I good enough? Am I worthy? Kok aku diginiin ya? Emang aku selemah itu? Emang aku enggak berhak untuk dicintai? Aku tuh orang yang kayak gimana sih. Kayaknya dulu aku enggak kayak gitu tapi kok aku sekarang kayak gini ya?'. Kita mulai mempertanyakan diri sendiri karena (hubungan) itu sudah mempengaruhi diri kita dan harga diri," tambah Tara.

Baca juga: Ini 5 Tanda Pasangan Meremehkanmu, Ketahui Biar Gak Kejebak Toxic Relationship!

Setelah mengalami salah satu tanda dating violence atau kekerasan dalam pacaran, Tara mengimbau untuk segera mengambil tindakan. Salah satunya dengan berbicara kepada teman terdekat atau keluarga, jika kesulitan bisa mendapat pertolongan profesional dari psikolog ataupun psikiater.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X