Hari-hari terus berganti, maka tanggal dalam kalender akan terus maju. Dalam penyusunannya, waktu kalender terkait dengan gerakan benda di angkasa seperti bulan dan matahari. Jenis kalender pun dipengaruhi hubungan dengan budaya setempat.
Di Indonesia, setidaknya ada enam jenis kalender yang berlaku. Kalender ini pun memilki ketentuannya tersendiri di setiap daerah yang memberlakukannya. Untuk lebih mengenalnya, beberapa jenis kalender di indonesia ini perlu kamu ketahui.
Baca juga: 12 Kalender Jawa 2022 Lengkap dari Januari sampai Desember
Jenis Kalender Indonesia yang Universal
Kalender Indonesia yang berlaku ini termiplikasikan secara universal di daerah manapun, bahkan dunia. Berikut ini daftar kalendernya.
1. Kalender Masehi
Sesuai dengan namanya, kalender masehi adalah kalender yang dihitung sejak kelahiran Yesus atau Isa Alhamasih. Perhitungannya ini berdasarkan pergerakan pola Matahari.
Pada kalender ini terdapat 12 bulan, yaitu Januari hingga Desember. Meskipun terdengar sebagai kalender lampau, tetapu kalender ini kerap menjadi rujukan dalam berbagai kegiatan, baik nasional maupun Internasional.
2. Kalender Hijriyah
Umat muslim pasti tak asing lagi dengan jenis kalender ini. Kalender hijriyah adalah kalender yang dimulai sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622. Dasar perhitungan kalender ini menggunakan sistem peredaran bulan sebagai acuannya, misalnya sejak terbenamnya matahari.
Dalam kalender ini, 12 bulan dari bulan Januari hingga Desember memiliki istilahnya tersendiri, yaitu Muharam, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syakban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah dan Zulhijah.
Jumlah harinya pun berbeda. Dalam satu tahun pada kalender hijriyah terdapat 54 hari atau sekitar 10 sampai 12 hari lebih pendek dibandingkan dengan kalender Masehi.
Daftar Kalender Indonesia
Adapun beragam kalender yang berlaku di Indonesia saja adalah sebagai berikut.
1. Kalender Jawa
Kalender Jawa adalah kalender hasil perpaduan antar budaya Islam, Hindu-Buddha, dan barat. Kalender ini memiliki keunikan tersendiri, di mana hari pasaran yang berjumlah lima memiliki namanya tersendiri, yaitu pahing, pon, wage, kliwon, legi.
Nama-nama hari tersebut menjadi penanda kapan hari pasar tradisional buka. Inisiasi dari kalender ini dilakukan oleh Sultan Agung pada tahun 1625 Masehi.
Adapun nama-nama dari kalender Jawa adalah Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadilawal, Jumadilakhir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Sawal, Dulkangidah, Besar. Nama-nama tersebut dari kalender hijriyah yang disesuaikan dengan pengucapan orang Jawa.
Baca juga: 12 Kalender Jawa 2023 Lengkap dari Januari sampai Desember