INDOZONE.ID - Rutinitas Muhammad Aqsi Mujiono (25) kini telah berubah. Setiap pagi, ia menyusuri pasar untuk membeli ikan salem, mengolahnya menjadi ikan asap, dan menunggu pembeli datang di warungnya di Jalan Semeru No. 47, Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Mantan pecandu narkoba ini mengaku sudah mantap mengasap masa lalunya.
Muji, sapaan akrabnya, menekuni bisnis ikan asap khas Lamongan Mbegidak bersama rekannya Rizal Kurniawan (23) sejak Februari 2022. Sebelumnya, ia sempat terjerat candu narkoba. Pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur ini mengaku telah mengenal barang haram itu sejak sekolah dasar.
“Aku kenal begituan (narkoba) dari kelas lima SD, sempet sangat candu sampai akhirnya bisa lepas,” tuturnya saat ditemui di warungnya pada Rabu (25/1/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kesadaran untuk lepas dari jerat narkoba didapatnya setelah menggunakan sabu-sabu sehari semalam.
“Itu bener-bener jadi kayak orang gila, aku jadi parno sama orang dan enggak tahu harus gimana,” kenangnya.
Ia pun lantas berkeliling ke Bojonegoro, Sidoarjo, dan sempat masuk ke pondok pesantren di Lumajang demi bisa lepas dari candu narkoba.
“Waktu di Sidoarjo itu aku salat Ashar, waktu itu karena enggak tahu aku salat (Ashar) tiga rakaat, tapi itu titik balik buat aku mantap berhenti,” kata dia.

Selepas kejadian tersebut, ia lantas masuk ke pondok pesantren di Lumajang, Jawa Timur. Bukan ponpes rehabilitasi, melainkan ponpes biasa. Tiga bulan pertama, menurutnya, ia sempat sakau luar biasa.
“Sakit sekali rasanya badan seperti digebuk, buat nahan itu kepala aku benturkan berulang-ulang. Di fase ini, enggak tahu kenapa satu-satunya yang bikin aku tenang cuma salat.” Kenangnya.
Meski demikian, Muji mengaku bersyukur bisa lepas dari jerat narkoba. Ia pun berpesan kepada masyarakat agar tidak sekali-kali mencoba barang haram tersebut.
“Ya, sekarang bersyukur banget bisa lepas, sekarang aku enggak mau masuk ke dunia itu lagi. Kalau ada yang bilang (narkoba) itu bikin begini, begitu, bikin enak kerja atau tenang aku jawab enggak. Sama sekali enggak. Narkoba itu merusak,” pesannya.
Kini, Muji mantap menekuni hidup baru membuka bisnis warung ikan asap khas Lamongan bersama rekannya.

Warung ikan asap Mbegidak buka setiap hari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Selain diolah secara tradisional, keunikan lainnya ialah bahan dasar petis untuk sambal dibeli langsung dari Lamongan.
“Kalau ikan asapnya mungkin sudah banyak, tapi untuk petisnya kami memang pakai yang asli Lamongan. Jadi itu yang menambah khas Lamongannya,” ujar Rizal.
Tak tanggung-tanggung, ia mengaku bisa menghabiskan 2-3 kilogram ikan setiap harinya.
“Waktu bulan puasa tahun lalu sempat habis 15 kilo sehari, tapi kalau bulan biasanya ini rata-rata 2-3 kilogram ikan,” imbuhnya.
Harga ikan asap di Mgegidak pun tergolong murah. Sepaket ikan dan nasi hanya dibanderol Rp12 ribu.
Artikel Menarik Lainnya:
-
Berburu Undangan Pernikahan Murah di "Kolong" Pasar Tebet, Kaesang-Erina Pesan di Sini?
-
Makan Burger Karen's Diner Seharga Ratusan Ribu tapi Dijutekkin Pelayannya, Worth It Gak?
-
Bak Pahlawan! Pagar Betis 1 Km Sambut Kedatangan Nono Bocah Jenius NTT di Kampung Halaman
-
Banjir Hadiah, Segini Nominal Beasiswa yang Diterima Nono Bocah NTT Juara Matematika Dunia
-
Momen Hater Pengancam Minta Maaf dan Memeluk Rizky Billar, Berakhir Damai?
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
