Abigail Limura Melalui WIUI Bentuk Komunitas Anak Indonesia yang Tinggal di Luar Negeri

- Sabtu, 26 November 2022 | 15:21 WIB
Abigail Limura Co-Founder What is Up Indonesia (Wiui). (Indozone.id)
Abigail Limura Co-Founder What is Up Indonesia (Wiui). (Indozone.id)

Media digital memiliki peranan yang cukup besar bagi masyarakat untuk mempromosikan kebanggaan lokal dan hiper lokal dengan masing-masing keunikan dan tantangannya sendiri.

"Setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Keunikan gak selalu tentang kultur tapi juga tantangan. Artinya setiap daerah tantangannya berbeda-beda," kata Abigail Limura Co-Founder What is Up Indonesia (Wiui) dalam acara Your Voice Matter Indozone di Ideafest 2022 di JCC, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Menurutnya kelebihan media sosial itu memberikan akes yang inklusif bagi berbagai macam orang untuk bisa berekpresi guna mengeluarkan potensi terbaik dalam dirinya.

Tadinya akses untuk berekspresi terbatas, tapi dengan adanya media sosial, siapapun bisa mengeluarkan pendapatnya dan bisa ditonton oleh banyak orang.

Melalui media sosial What is Up Indonesia (Wiui) membuat dirinya bisa berkomunikasi melalui komunitas orang-orang Indonesia yang tinggal di luar negeri dan dalam negeri tapi tidak memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang mumpuni.

"Kita menargetkan anak-anak Gen-Z yang kuliah di luar negeri atau sekolah Internasional yang bahasa Indonesianya kurang bagus yang kalau dibecandai sok Jaksel gitu lah," katanya.

Lewat berbagai platform media sosial Wiui punya server sendiri sudah memiliki member sebanyak 4.000 orang. Isinya itu merupakan anak-anak Indonesia yang tersebar di seluruh dunia.

"Mereka semua punya satu kesamaan. Growing up, mereka kurang merasa Indonesia karena pendidikannya. Jadi cara mereka mencintai Indonesia dan berhubungan rada berbeda," katanya.

Selama ini mereka merasa sendirian dan bertemunya itu di komunitas media sosial. "Banyak yang bilang, oh ternyata gw itu orang Indonesia juga," katanya.

Dari sini mereka mulai belajar sosial politik dan mulai terlibat dengan budayanya. Dari sini mereka mengetahui pentingnya berada di komunitas sehingga mereka merasa diterima di dalamnya.

"Mereka mau belajar dengan lebih baik dan akhirnya mempromosikan Indonesia dari versi mereka sendiri ke mana-mana," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X