4 Peribahasa Ini Mengajarkan Kita Pentingnya di Rumah Aja

- Rabu, 8 April 2020 | 19:50 WIB
Ilustrasi karantina diri di rumah. (Unsplash/Roberto Nickson).
Ilustrasi karantina diri di rumah. (Unsplash/Roberto Nickson).

Menjalani situasi karantina diri di rumah aja, menimbulkan berbagai perasaan, pemikiran, serta harapan masyarakat. Bosan, cemas, takut, rindu, berharap, dan berbagai perasaan lain. 

Situasi seperti sekarang dapat digambarkan lewat pribahasa yang menjadi pelajaran bagi kita untuk berpikir saat ingin keluar rumah. Ini dia 4 pribahasa yang menggambarkan situasi di rumah aja.

Bagaikan Burung dalam Sangkar

-
Ilustrasi pribahasa. (Unsplash/Irina Blok).

Tak dapat dipungkiri, masih banyak masyarakat yang belum bisa disiplin dan masih beraktivitas di luar terlebih saat kondisinya tidak mendesak. Kegiatan #DiRumahAja adalah usaha membatasi kegiatan di luar rumah, serta kontak jarak dekat dengan banyak orang atau menghindari kerumunan. Hal ini tentu membuat masyarakat merasa seperti ‘Burung dalam Sangkar’ yang tidak bebas. 

Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga

-
Ilustrasi pribahasa. (Unsplash/Jagoda Kondratiuk).

Memerangi Covid-19 adalah tanggung jawab semua orang. Para pejuang di garis terdepan saat ini adalah dokter dan perawat di mana mereka berhadapan langsung dengan para pasien yang berpotensi maupun yang sudah terinfeksi. Perjuangan mereka tampak sangat jelas, bahkan tak sedikit dari mereka yang bekerja keras lalu akhirnya gugur. 

Meskipun tidak seintens para dokter dan perawat, sudah seharusnya masyarakat melakukan bagiannya, yaitu dengan berada #DiRumahAja ‘Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga’. Jika masyarakat tidak melakukan bagiannya, maka perjuangan para dokter dan perawat yang sudah memakan nyawa tidak akan bekerja karena pandemi ini akan berhasil jika dilakukan bersama-sama.

Jauh di Mata Dekat di Hati

-
Ilustrasi pribahasa. (Unsplash/Kelly Sikkema).

Tentu bukan hal yang mudah untuk berdiam diri, saat kamu terbiasa pergi keluar rumah bersama teman dan kerabat dekat, menciptakan hubungan jarak jauh dengan orang terdekat seperti peribahasa ‘Jauh di Mata Dekat di Hati’. Meskipun terpisah oleh jarak, saat ini segala sesuatunya tentu dimudahkan dengan adanya perkembangan teknologi yang membuat berada #DiRumahAja tidak seburuk itu. 

Berakit Rakit ke Hulu, Berenang Renang ke Tepian

-
Ilustrasi pribahasa. (Unsplash/Jordan Whitfield).

Sebesar keinginan kamu untuk kembali dalam keadaan normal, sebesar itu pula pengorbanan yang perlu kamu lakukan karena kamu perlu ‘Berakit Rakit ke Hulu, Berenang Renang ke Tepian’ atau bersakit-sakit dahulu, untuk bersenang-senang kemudian di mana usaha tak akan mengkhianati hasil. 

Selain #DiRumahAja, ada hal yang lain yang perlu kamu lakukan seperti menjaga kebersihan dan mengajak orang lain melakukan hal yang sama. Jika kamu harus pergi keluar rumah, selalu perhatikan kebersihan dengan sering mencuci tangan, menjaga jarak dengan orang lain, segera mencuci baju yang dipakai keluar rumah, rutin konsumsi vitamin, dan sempatkan diri untuk berolahraga di rumah. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X