Libur lebaran Idul Fitri menjadi salah satu momen untuk menikmati waktu bersama kelurga, kerabat hingga teman. Di waktu ini, kamu bisa memiliki banyak cerita, bahkan jika hanya menghabiskan libur lebaran di rumah.
Tak jarang cerita liburan tersebut dibuat menjadi tugas bahasa Indonesia, di mana kamu ditugaskan untuk menceritakan berbagai pengalaman saat liburan. Namun, seringkali saat menulis bingung harus mulai dari mana.
Nah, berikut INDOZONE rangkum beberapa contoh cerita liburan yang bisa kamu jadikan referensi dan disesuaikan.
Baca juga: Holiday Paradox? Ini Cara Kembali Produktif setelah Liburan!
Contoh Cerita Libur Lebaran
Lebaran di rumah, di hotel, di rumah nenek bisa kamu jadikan sebuah cerita. Ini beberapa contohnya!
1. Contoh cerita libur lebaran di rumah
Liburan lebaran Idul fitri lalu saya dan keluarga tidak bepergian kemana-mana. Sehingga, selama dua minggu itu saya melakukan kegiatan di rumah maupun sekitar rumah dengan bermain bersama teman-teman kompleks.
Meski tak kemana-mana, momen liburan yang lalu cukup menyenangkan untuk saya. Selain dapat bermain bersama teman-teman sekitar, saya setiap hari membantu ibu saya di rumah.
Setiap pagi setelah bangun tidur saya membantu ibu saya menyirami tanaman dan menyapu halaman. Setelahnya, saya membantu ibu mencuci beberapa piring dan peralatan di dapur.
Dari semua kegiatan itu, yang paling menyenangkan untuk saya adalah saat membuat kue kering lebaran. Ibu saya membuat beberapa jenis kue karena akan ada saudara yang datang dari jauh.
Saya pun membantu ibu seharian di dapur menyiapkan adonan hingga mencetak kue-kue kering menjadi bentuk-bentuk hati yang lucu.
2. Contoh cerita libur lebaran Idul Fitri
Aku sudah menunggu Hari Raya Idul Fitri selama berminggu-minggu. Ini hari raya yang menandai akhir dari bulan Ramadan untuk berkumpul dan bersenang-senang.
Di malam sebelumnya, aku membantu keluarga membersihkan rumah dan menyiapkan hidangan tradisional. Kami juga membeli baju baru untuk dipakai di Hari Raya. Aku senang sekali dan bersyukur memiliki keluarga yang penuh kasih sayang dan dukungan.
Keesokan harinya, aku bangun pagi dan pakai baju baru. Aku dan Ibuku masak sarapan lezat, lalu pergi ke masjid untuk sholat Idul Fitri. Di sana aku bertemu banyak tetangga dan teman, kami berpelukan dan ucapkan selamat Hari Raya.
Setelah sholat, aku dan keluargaku mengunjungi kerabat satu per satu. Kami saling menukar kado dan cemilan, serta berbagi cerita dan tertawa bersama. Aku merasa senang dan bersyukur memiliki orang-orang yang mencintai aku.
