Bicara di Your Voice Matters, Eks Presma UMM Harisuddin Bicara soal Aspirasi

- Rabu, 28 September 2022 | 14:26 WIB
Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode 2021-2022, Harisuddin saat menghadiri acara Your Voice Matters di UMM, Rabu (28/9/2022). (YouTube/Indozone)
Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode 2021-2022, Harisuddin saat menghadiri acara Your Voice Matters di UMM, Rabu (28/9/2022). (YouTube/Indozone)

Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode 2021-2022, Harisuddin berbicara mengenai aspirasi mahasiswa yang terlebih dahulu masuk ke "kotak aspirasi" sebelum disampaikah kepada khalayak umum. Dia juga mengungkapkan bagaiaman susahnya menjadi pemimpin.

"Setiap aspirasi yang datang karena di UMM ini bukan cuma 7.000 mahasiswa saja, tapi ada 38.000 mahasiswa lebih, yang mana setiap aspirasinya ini berbeda-beda. Nah oleh karena itu sebagai seorang pemimpin itu kan harus membuat suatu tabulasi masing-masing aspirasi. Aspirasi yang sangat penting itu kita implementasikan," kata Harisuddin dalam acara Your Voice Matters yang digelar oleh Indozone di Universitas Muhammadiyah Malang, Rabu (28/9/2022).

Baca Juga: Aquina Detara Ingetin Gen Z Siap Hadapi Situasi Unpredictable di Your Voice Matters

Harisuddin menjelaskan jika seluruh aspirasi mahasiswa UMM yang beragam dan penting akan difasilitasi dengan baik. Ia pun mengatakan bahwa aspirasi di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tidak hanya demo saja.

"Untuk aspirasi di Badan Eksekutif Mahasiswa ini bukan cuma demo, tapi aspirasi bagaimana cara untuk meningkatkan soft skill dan juga leadership daripada mahasiswa," imbuhnya.

Ia pun memberikan contoh bagaimana caranya dalam memfasilitasi aspirasi dari mahasiswa UMM.

"Contohnya mahasiswa pengen ada program ini, ya udah kita fasilitasi. Mahasiswa pengen ada aspirasi menyampaikan terkait dengan permasalahan negara, ya udah kita fasilitasi, gitu," ujar Harisuddin yang juga menjadi CEO atau Founder Harvest Day Farm.

"Yang penting, kita buat rank-rank-an, tabulasi setiap masalahnya itu dan kita implementasikan," jelasnya.

Lebih lanjut, Harisuddin bercerita bagaimana susahnya menjadi pemimpin, di mana setiap berbuat baik tidak dipuji, namun ketika berbuat salah pasti dikritik.

Baca Juga: Nurul Ummah Tekankan Pentingnya Suara Anak Muda Indonesia bagi Dunia di Your Voice Matters

"Karena seorang pemimpin itu kan atau pemerintah kalau membuat baik kan gak dipuji, tapi kalau saat buat salah itu pasti dikritik. Nah, jadi itulah susahnya jadi pemimpin," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X