Review Novel "Sang Peramal", Lenyapnya Ahli Tarot di Tengah Pusaran Stigma dan Prasangka

- Jumat, 10 Maret 2023 | 16:48 WIB
Novel
Novel

Novel "Sang Peramal" sempat menjadi pembicaraan di tahun 2021 lalu saat pertama terbit sebagai lini terbaru dari Urban Thriller terbitan Noura Publishing. Pasalnya, banyak pembaca yang penasaran dengan novel kedua dari Chandra Bientang yang di tahun 2019 silam menerbitkan novel debutnya 'Dua Dini Hari' yang mendapat banyak pujian.

Tentunya ada ekspektasi terhadap novel kedua dari sang penulis yang diharapkan mengulang kesuksesan novel pertama. Hasilnya, novel "Sang Peramal " ternyata berhasil menyabet dua penghargaan Scarlet Pen Awards 2022 lalu untuk kategori Best Novel dan Best Mystery.

Sekilas profil penulis Chandra Bientang.

Sebelum masuk ke novel tersebut, tidak ada salahnya berkenalan dengan sang penulis. Chandra Bientang. Berdasarkan yang tertera di halaman akhir buku tersebut, Chandra Bientang adalah seorang penulis yang memulai debutnya pada 2019 ketika menulis novel "Dua Dini Hari" yang dilanjutkan dengan novel keduanya "Sang Peramal."

Ia juga lolos sebagai  Emerging Writer di Ubud Writers & Readers Festival dan terpilih sebagai Author of the Year di Scarlet Pen Awards 2020 serta pemenang Rookie of the Year Ikapi Award 2022. Kedua novelnya juga masuk sebagai Best Novel di Scarlet Pen Awards di tahun yang berbeda.

Baca Juga: Review Novel "Sisi Liar": Ketika Nyawa Marjinal jadi Bahan Mainan Orang Kaya Edan

Sinopsis Novel "Sang Peramal"

Novel ini berkisah tentang Imar Suryani, seorang peramal dan pembaca kartu tarot yang tinggal di sebuah kompleks pemukiman penduduk di kawasan Bantul, tak jauh dari Yogyakarta. Sosoknya yang sederhana namun misterius itu tentunya mengundang rasa penasaran, namun tak jarang banyak yang ingin berteman. Apalagi tamu dari Imar sendiri adalah tokoh-tokoh kaya raya dan orang-orang penting yang datang ingin menanyakan tentang masa depan melalui penerawangan dari kartu-kartu tarotnya.

Sampai suatu waktu, Imar mengundang beberapa orang yang dikenalnya untuk makan malam di rumahnya. Saat di tenga perjamuan makan, Imar pamit untuk membeli telur ke warung yang tak jauh dari rumahnya. Sayangnya Imar tak pernah kembali dan tidak ada orang yang tahu tentang kemana sosoknya. Yang bisa diketahui oleh para polisi adalah ditemukan sejumlah uang di kamarnya dengan jumlah yang cukup besar.

Selama setahun berlalu, munculah perempuan muda bernama Yasmin yang mengaku sebagai anaknya. Ia berniat mencari tahun kemana Imar menghilang dan mulai menelusuri misteri yang sudah menghilang sau tahun lalu. Satu per satu tabir misteri pun mulai terungkap semua rahasia dari masing-masing orang-orang yang pernah diundang Imar setahun lalu sebelum dirinya menghilang.

Siapa yang bertanggung jawab atas menghilangnya Imar? Lalu apa rahasia dari semua orang yang terlibat termasuk sang Imar sendiri yang selama ini ditutupi?

Slow burn, namun penuh detail.

Secara penceritaan, novel ini memiliki alur yang lamban, atau bisa dibilang novel yang sangat slow burn lantaran ia menjelaskan begitu banyak detail dari masing-masing karakter kunci dalam cerita ini.

Buat mereka yang gampang gregetan dan menyukai pace cepat, novel "Sang Peramal" sangat melelahkan. Namun bagi mereka yang menyukai detail cerita dan karakter, alur lambat ini tentunya tidak akan terlalu bermasalah.

Keuntungan dengan penulisan detail yang panjang untuk tiap-tiap karakter membuat pembaca ikut memahami semua karakter. Mulai dari karakter Imar Mulyani, Phil, Yasmin, Bude Nik, Pramista, Meliana, Rinjani, Sebastian, Anggoro dan beberapa karakter lainnya. Kita jadi mengenal dan motif masing-masing karakter dalam cerita ini.

Dan yang paling istimewa adalah, para karakter tak ada yang hitam putih. Semua karakter bermasalah dan menyimpan rahasia kelam.

Misteri puitis dan plot twist yang mempesona.

Salah satu keunggulan di buku-buku novel Chandra Bientang adalah genrenya yang selalu mengandung unsur thriller dan misteri. Bila dengan novel sebelumnya yang menyajikan unsur thriller, suspense, dan misteri dengan porsi yang seimbang,  novel "Sang Peramal" lebih banyak menyajikan unsur misteri lantaran rasa penasaran penonton yang lebih banyak disuap.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X