Meskipun pandemi Covid-19 berangsur pulih dan menjadi endemi, sistem kerja Work From Home (WFH) dan Work From Anywhere (WFA) masih ditetapkan oleh beberapa perusahaan.
Hal terjadi karena sistem kerja ini dinilai lebih efektif daripada Work From Office, yang harus menghabiskan waktu dijalan menuju kantor.
Selain ketiga sistem kerja tersebut, kini, terdapat sistem kerja baru yang disebut workcation. Apa itu workcation? simak ulasan berikut!
Baca Juga: Trik Ampuh Negosiasi Gaji saat Interview Kerja
Apa Itu Workcation?
Workcation merupakan evolusi isitlah dari kata 'bleisure', yang diartikan sebagai perjalanan gabungan antara bisnis dan rekreasi.
Dari istilah tersebut, dapat diartikan bahwa workcation adalah kegiatan bekerja sambil menjalani liburan.
Berbagai macam liburan bisa dijalani sambil bekerja, seperti meeting saat berjemur di pantai atau staycation di hotel.
Tren Bekerja Ini Digeluti Milenial dan Generasi Z
Berdasarkan survei dari GoodStats, sistem kerja WFA meraih skor 3,91 dari skala 1 sampai 5.
Dalam survei lainnya pun, disadur dari databoks.katadata, sebanyak 63 persen generasi Z menganggap WFH efektif, sementara hanya ada 56 persen milenial yang menganggap WFH efektif.
Sistem kerja workcation tak jauh berbeda dengan WFA dan WFH yang dijalani dari rumah tau dari mana saja, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa workcation memiliki tingkat efektif yang sama dengan WFA dan WFH.
Workcation dinilai menjadi sarana pelengkap kegitan bekerja, di mana kamu bisa merasakan dan melihat pemandangan baru dan bekeja sekaligus tanpa mengurangi jatah cuti.
Tentu saja, hal tersebut dapat teraplikasikan bila perusahaan memiliki sistem kerja remote atau dimana saja.
Tips Workcation agar Efektif
Bekerja sambil liburan merupakan suatu hal yang cukup membagi fokus. Di satu sisi, kamu harus bekerja, namun, di sisi lain, juga sibuk membayangkan kegiatan menyenangkan di kota tersebut.
Agar fokus tetap terjaga dan workcation menjadi sistem kerja yang efektif, kamu bisa memebuat perencanaan matang.
