Kisah Ibu Rumah Tangga Merintis Bisnis Kue hingga Sukses, Awalnya Cuma Usaha Rumahan

- Selasa, 31 Mei 2022 | 10:40 WIB
Bolu rumahan yang jadi oleh-oleh Bandung (Rosi Meilani/IDZ Creators)
Bolu rumahan yang jadi oleh-oleh Bandung (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Bukan rahasia lagi kalau Bandung surganya kuliner. Banyak yang rela datang ke Bandung hanya untuk memuaskan lidah dan rasa. Makanya enggak heran kalau warga Bandung terus berinovasi menghadirkan kuliner baru, atau memodifikasi kuliner tradisional jadi kekinian.

Selain batagor, pada 2010 lalu, brownies kukus jadi salah satu oleh-oleh ikonik dan ngehits dari Bandung. Teni Teja Indah, atau biasa disapa Teni, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kota Kembang, Bandung enggak mau melewatkan peluang emas tersebut.

-
Brownies kukus buatan 'Mufin' yang menggoyang lidah (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Dari rumahnya terdahulu, akhirnya Teni pindah ke toko pusat yang ditempatinya saat ini di jalan Rancabolang Marhayu. Rumah yang merangkap toko ini terdiri dari empat lantai. Nama Mufin sendiri kependekan dari nama buah hati Teni, si kembar Muhlis dan Muksin, Firman dan Nadia.

-
Brownies kukus khas Bandung (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Seperti kehidupan, dalam perjalanan bisnisnya Teni pernah menghadapi sejumlah tantangan, kendala dan kerikil kecil. Namun berkat restu dan dukungan sang suami, Ali, Teni semakin ringan melangkah menjalankan usahanya.

Dari usaha rumahan, Teni kini punya lebih dari lima cabang toko kue Mufin di Bandung dan sekitarnya. Sebut saja di Antapani, Panyileukan, Garut, Tasik dan Cirebon.

-
Teni bersama anak-anak dan keluarganya (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Kue buatan Teni ini bahkan disejajarkan sama oleh-oleh khas Bandung yang sudah populer lebih dahulu.

Tim IDZ Creators, Rosi Meilani sempat menemui Teni dan diajak melihat langsung pabrik kuenya.

Rosi dibuat kagum dengan buah usaha Teni yang kini berkembang pesat. Pabrik kue yang harum semerbak ini berisi enam kompor kukusan yang masing-masing memuat 30 loyang, setiap loyangnya dibagi dua.

“Pabrik kita beroperasi setiap hari, dari jam 7 pagi sampai waktu Ashar. Kalau weekend bisa sampai jam 7 malam. Kalau jelang Lebaran, lebih hectic lagi,” ujar Dede, panggilan dari salah satu anak kembar Teni, yang kini jadi penerus usaha ini.

-
Salah satu varian brownies kukus Mufin (Dok. Pribadi)

Menurut Teni, saat ini ia dan sang suami hanya tinggal memantau saja, karena bisnis ini kini dijalani keempat anaknya.

“Abis, dulu saya suka bingung, nanti anak-anak bakal kerja apa ya?” ujar Teni yang kini lebih banyak bermain dengan cucunya.

Meski tinggal menikmati buah usaha sang orang tua, anak-anak Teni dan Ali mengaku enggak mau terlena. Apalagi mereka kerap dibandingkan dengan kesuksesan orang tuanya.

“Enak enggak enak sih, kadang parameternya ada di kesuksesan orang tua. Jadi terasa lebih berat, karena harus mempertahankan kesuksesan dan lebih sukses lagi,” terang Nadia, anak Teni.

Kalau awalnya hanya memproduksi brownies kukus, kini Mufin berinovasi menjual beberapa varian produk andalan, salah satunya bolen pisang yang juga laris manis.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X