Sama halanya seperti manusia yang bisa membantu sesama, hewan juga memiliki naluri dan jiwa penolong. Bukan hanya kepada sesama hewan, tapi juga manusia.
Mungkin, kita sudah beberapa kali mendengar informasi dan berita tentang hewan yang membantu manusia saat dalam bahaya atau sekadar membutuhkan pertolongan.
Terlebih bila menusia itu memiliki kedekatan dan kerap bertemu setiap harinya.
Aksi heroik mereka pada manusia, seolah sebagai tanda jasa dan balas budi, atas sikap baik manusia padanya. Mulai dari merawat, mengajak bermain hingga memberi makan.
Kedekatan antara hewan dengan manusia, dapat jelas kita lihat di kebun binatang atau hutan penangkaran.
Di tempat itu, para petugas akan bertemu dan memastikan kondisi hewan-hewan dengan baik.
Dari sinilah kedekatan terbentuk, hingga saat sang penjaga ada dalam bahaya dan membutuhkan pertolongan, hewan tersebut akan sigap membantunya.
Sama halnya seperti peristiwa orang utan yang mencoba menolong sipir hutan di Kalimantan ini.
Aksi heroik orang utan yang mengulurkan tangan untuk membantu sipir, keluar dari kubangan air ini bahkan viral di media sosial.
Potret tersebut, berhasil diabadikan oleh seorang fotografer amatir Anil Prabhakar, saat ia dan teman-temannya berada di konservasi hutan Kalimantan.
Anil menceritakan, saat itu seorang sipir hutan tengah membersihkan sungai, untuk memastikan tak ada ular yang jadi musuh orang utan. Pria dengan baju dinas penjaga hutan itu tampak masuk ke dalam sungai untuk melakukan tugasnya.
Awalnya, orang utan yang berada di pinggiran sungai hanya melihat dan memperhatikan pekerjaan sipir tersebut.
Namun, saat sipir itu hendak menyelesaikan pekerjaannya, orang utan tersebut langsung mengulurkan tangan seolah ingin membantu sang sipir hutan untuk keluar dari sungai.
"Seseorang memberi tahu bahwa ada ular di sungai. Sipir itu langsung pergi ke lokasi dan membersihkan semak-semak di sungai. Lalu datanglah orang utan ke tepian sungai dan melihat apa yang dikerjakan sipir itu. Orang utan itu lalu mendekat dan memberikan tangannya pada sipir," ceirta Prabhakar.
