Sssht, Ini Cara Menghadapi Orang yang Selalu Merasa Paling Menderita

- Sabtu, 6 Juni 2020 | 11:49 WIB
Ilustrasi.(freepik)
Ilustrasi.(freepik)

Victim syndrome, orang yang selalu merasa paling menderita dan menjadi korban. Apakah kamu pernah merasa kesal dengan orang terdekatmu yang selalu saja merasa menjadi ‘korban’ dalam setiap masalah yang terkait dengannya?

Itu artinya kamu adalah korban dari seorang penderita victim syndrome. Sebagai korban dari seorang victim syndrome, tentu saja terkadang kamu akan merasa kebingungan dan serba salah saat menghadapinya, apalagi jika ia adalah orang terdekatmu. Nah berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi seorang penderita victim syndrome, diwartakan Healtline.

-
Ilustrasi.(freepik)

1. Pastikan Mengetahui Kejadian yang Sebenarnya 

Ketika kamu terlibat dalam suatu masalah yang ada diantara kamu dan seorang penderita victim syndrome, sebaiknya pastikan terlebih dahulu kebenaran dari kejadian tersebut sebelum akhirnya mengambil keputusan.

Jangan sampai kamu ikut-ikutan merasa bahwa dirimu adalah orang yang paling benar dan melakukan victim blaming. Jika memang kamu yang salah, tunjukkan padanya kalau
mengakui kesalahan adalah perilaku yang bertanggung jawab dan tak perlu dihindari.

Namun, jika ternyata ia yang salah, coba untuk memberi pengertian padanya dengan menggunakan fakta-fakta yang telah kamu kumpulkan. Kamu juga bisa menggunakan pihak ketiga untuk memberikan penilaian atas permasalahan yang kalian hadapi.

-
Ilustrasi.(freepik)

2. Jangan Langsung Percaya 

Saat mampu membuat orang lain merasa bersalah, seorang penderita victim syndrome akan merasa lega dan puas. Jika kamu mendengar cerita darinya tentang orang lain, coba untuk menanggapi secara netral, jangan ikut terpicu untuk berkomentar yang tidak baik. Bisa jadi, ia akan menceritakan tanggapanmu kepada orang lain dan membuatmu seolah-olah adalah orang yang jahat.

-
Ilustrasi.(freepik)

3. Jangan Berikan Perhatian yang Berlebihan

Penderita victim syndrome biasanya menarik perhatian orang lain dengan menunjukkan bahwa hanya dirinyalah yang paling banyak memiliki banyak beban hidup hingga tak sanggup lagi untuk menghadapinya. Mereka tidak peduli jika terus-menerus mengatakan hal-hal negatif pada diri sendiri akan berdampak buruk pada kesehatan mental. Hal terpenting bagi mereka hanyalah mendapatkan simpati dari orang lain.

Saat kamu mendengar seorang penderita victim syndrome mengucapkan kalimat negatif tentang dirinya, cobalah untuk tidak memberikan perhatian atau simpati yang berlebihan agar ia tak merasa bahwa tindakannya adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Cukup perhatikan ia secara diam-diam agar tetap aman dan tidak ada tendesi untuk melakukan hal yang lebih buruk lagi.

Dan jika kamu telah melakukan hal-hal tersebut, namun tidak ada perubahan yang terjadi atau justru malah semakin bertambah buruk, coba beri sedikit jarak antara kamu dan dia. Tak perlu memutuskan hubunganmu dengannya, kamu hanya perlu mengurangi intensitas komunikasi dengan orang yang memiliki gangguan psikologis ini.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X