Kondisi sulit di masa pandemi virus corona telah mengubah gaya hidup masyarakat termasuk anak-anak. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga mengalami masa sulit seperti orang dewasa.
Kini, ketika pandemi virus corona belum usai, anak-anak kembali dikejutkan dengan masa transisi new normal. Untuk mengantisipasi keterkejutan situasi new normal pada anak-anak, orangtua perlu memberikan pemahaman pada anak-anak mengenai perubahan kebiasaan yang akan dijalani dalam waktu dekat.
"Pada dasarnya anak-anak itu mencontoh apa yang dilakukan orangtuanya. Oleh sebab itu, orangtua perlu konsisten dalam melakukan kebiasaan positif di masa transisi new normal. Dengan begitu anak-anak akan lebih mudah memahaminya," ungkap Praktisi Mindfulness dan Emotional Healing, Adjie Santosoputro saat konferensi pers AQUA, Kamis (25/6/2020).
Selain itu, orangtua juga harus menghindari omongan yang terkesan menakut-nakuti si kecil. Pilihlah bahasa yang mudah dimengerti agar anak bisa memahami kondisi dan situasi yang sedang dijalani.
Ketika orangtua tenang, maka anak juga akan merasa tenang. Kamu nggak perlu berbohong demi memberikan kenyamanan dan keamanan pada si kecil. Ceritakan situasi yang sebenarnya terjadi namun dengan porsi bahasa yang sesuai dengan usianya.
Orangtua juga perlu memberikan kesempatan pada anak untuk menyampaikan isi hatinya. Setelah itu barulah menjelaskan, apa saja yang perlu dipersiapkan si kecil saat kembali bersosialisasi di lingkungannya saat new normal.