Kisah Pemabuk Taubat di Masjid, Pernah Menyerang Ustadz saat Maulid Nabi

- Selasa, 5 April 2022 | 15:17 WIB
Ilustrasi orang taubat. (Unsplash/Rumman Amin)
Ilustrasi orang taubat. (Unsplash/Rumman Amin)

Jamaah masjid di Kampung Kramat Jati saling pandang. Sesekali mereka melempar pandang ke tiga sosok pemuda yang hadir menunaikan ibadah.

Dengan penuh rasa heran, mereka ingin saling melempar pertanyaan. Namun, jamaah masjid di pinggir Kota Jakarta itu bersabar. Mereka tak mengucap sepatah kata pun menyaksikan para pemuda yang dinilai tumben masuk masjid itu.

Nampaknya anggota jamaah ingin suasana di dalam masjid tetap tenang, tidak berisik agar ibadah shalat Isya yang disusul shalat Tarawih itu berjalan khidmat dan tenang.

"Ehm,” suara bergumam meluncur dari mulut seseorang lelaki tua.

Gumaman Pak Tua, yang dikenal warga setempat sebagai tokoh masyarakat itu disambut beberapa rekannya dengan suara batuk yang dibuat-buat. Ya, seperti para bocah ketika ikut shalat Tarawih bersenda gurau dengan batuk bersahut-sahutan.

Ibadah di masjid, terutama ketika memasuki ritual inti, para orang tua menjaga adab. Etika berkomunikasi pun diperhatikan. Maksudnya, agar ibadah tidak terganggu dan suasana khusyuk tetap terjaga.

Namun kadang ada hal yang sulit dihindari. Misalnya, kala khatib naik mimbar lalu tampil terlalu lama, para orang tua yang mengerti syarat dan rukun dalam ibadah bersangkutan akan melontarkan teguran dengan cara batuk-batuk. Kadang mengeluarkan kata amin dengan suara dikeraskan.

Begitu juga ketika bilal sudah masuk waktu harus iqamah, di antara anggota jamaah mengingatkan, misalnya dengan suara “Ji". Maksudnya Pak Haji harus segera melantunkan iqamah.

Fenomena itu juga terjadi kala anggota jamaah masjid menyaksikan sosok tiga pemuda yang dinilai tumben, baru sekarang hadir di dalam masjid. Para pemuda itu tampilannya keren. Songkok hitam masih baru. Baju koko dikombinasi sarung baru.

Kisah nyata tersebut lalu jadi buah bibir. Di antara warga kampung sering melontarkan pertanyaan, bagaimana awal tiga pemabuk jadi anggota jamaah masjid?

Ketiga pemabuk itu dikenal dengan sapaan Billy, Embong dan Entong. Ketiganya selalu dijumpai warga, entah pagi atau pada kesempatan malam, selalu membawa minuman keras.

Cerita tentang duel mereka dengan anggota geng motor pada malam hari sudah terlalu sering didengar warga.

Yang paling menyakitkan adalah ketika di lingkungan mereka tengah digelar perhelatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Begini ceritanya, ketika Ustadz Taufik memimpin shalawat Al Barzanji, tidak jauh dari lokasi acara, ketiga pemuda ini mabuk-mabukan sambil ikut membaca shalawat.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X