Bekerja di perusahaan startup tidak hanya menjadi incaran para fresh graduated saja, tapi juga para pekerja berpengalaman yang tertarik mengembangkan idenya.
Tak kenal gender, siapa pun bisa bekerja di startup, termasuk perempuan asalkan memiliki 'modal' untuk memajukan perusahaan.
Namun, menurut Chief Operating Officer dan Co-Founder Xendit Tessa Wijaya, founder startup perempuan di bidang teknologi finansial (tekfin) masih sangat terbatas, yaitu hanya 7 persen dari total founder tekfin secara global.
Hal tersebut bukan disebabkan karena perempuan tidak punya keterampilan yang mumpuni. Namun, karena kurangnya kesadaran bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama bisa berkarya dengan baik di sektor digital.
Baca juga: Curhat Wanita Pekerja Startup Tak Bahagia dengan Gaji Rp10 Juta karena Atasan Toxic
Oleh karena itu, penting mengedukasi generasi perempuan muda agar bisa menjadi pemimpin teknologi di masa depan.
Tessa berharap dapat meningkatkan kesadaran serta ketertarikan perempuan untuk berkarya di industri tersebut, sejalan dengan semangat International Women’s Day (IWD) tahun ini.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan para perempuan sebelum mulai berkarir di startup:
1. Kuatkan mental dan hati
Sebelum memulai berkarir di startup, kuatkan mental dan hati untuk fokus pada kapabilitas diri sendiri. Sebab, sampai saat ini masih banyak orang yang skeptis dan meragukan kapabilitas saat perempuan ingin memulai sesuatu yang baru.
2. Kerja keras
Kerja keras dan persiapan ekstra merupakan kunci untuk bisa tampil menonjol dibandingkan rekan-rekan yang lain. Dua karakter ini akan membedakan karyawan hebat dengan karyawan yang biasa-biasa saja.
3. Berani bersuara
Perempuan harus bisa bersikap lebih asertif dan berani bersuara di lingkungan pekerjaannya. Jangan takut mengutarakan pemikirabn dalam diskusi kantor.
4. Aktif menjalin koneksi lewat komunitas
Menurut Tessa, untuk meningkatkan partisipasi perempuan di ranah teknologi, perempuan harus bisa membangun awareness dan kepercayaan diri sejak usia dini.
5. Jangan pernah berhenti belajar
Selama perjalanan karirnya, perempuan harus terus belajar. Perempuan disarankan untuk mengajak semakin banyak perempuan terlibat di sektor tersebut serta menjadi mentor yang baik bagi generasi muda.