Dear Atasan, Minim Apresiasi Gak Cuma Bikin Karyawan Resign, Ini 4 Dampak Buruk Lainnya

- Jumat, 25 Februari 2022 | 11:25 WIB
Ilustrasi atasan yang toxic (Pixabay/Gorica Poturak)
Ilustrasi atasan yang toxic (Pixabay/Gorica Poturak)

Apresiasi dari atasan sangat  penting untuk menumbuhkan semangat karyawan. Sebaliknya kurangnya apresiasi akan membuat karyawan kelelahan bukan hanya fisik tapi juga mental. 
 
Akibatnya tak sedikit yang memutuskan kontrak alias resign. Jika di satu perusahaan banyak yang resign, tentu ini bukanlah hal yang baik untuk masa depan perusahaan.

Itu mengapa, bersikap pelit pada karyawan, baik pelit pujian maupun pelit bonus hanya merugikan pemilik usaha. Karenanya berikanlah hak karyawan sebelum jadi bumerang untuk perusahaan.
Baca juga: 5 Cara Menjaga Pria Agar Tak Selingkuh, Salah Satunya Mau Bereksperimen
Nah selain resign, sebenarnya ada beberapa dampak buruk lain yang mungkin timbul jika atasan tak pernah memberi apresiasi kepada karyawan. Penasaran apa saja?
 
Berikut ulasannya yang dikutip Indozone dari Forbes, Jumat (25/2/2022).
 
1. Kehilangan motivasi berprestasi

-
Ilustrasi akibat atasan yang toxic (Pixabay/Gorica Poturak)

Keliru, jika pemimpin perusahaan berpikir motivasi berprestasi adalah urusan masing-masing karyawan dan bukan tanggung jawabnya. Sebab motivasi di sini sangat berpengaruh terhadap maju dan mundurnya suatu perusahaan. 
 
Memang motivasi harusnya berasal dari diri karyawan sendiri dulu. Tapi pemimpin perlu terus memberikan stimulus agar motivasi berprestasi mereka senantiasa terjaga.
 
Salah satu caranya dengan memberikan apresiasi sesuai dengan kinerja mereka. Akan tetapi jangan pula memberikan apresiasi untuk karyawan yang kerjanya bagus dan yang hanya setengah-setengah.
 
2. Timbul dendam pribadi

-
Ilustrasi akibat atasan yang toxic (Pixabay/Gorica Poturak)

Karyawan yang jarang diapresiasi padahal kerjanya bagus akan membuat timbulnya dendam pribadi. Si karyawan akan merasa kesal sebab kerja kerasnya tak pernah dihargai.
 
Akibatnya ia mulai bekerja asal-asalan, karena merasa kerjanya hanya membuat si bos makin kaya sementara hidupnya tak sejahtera. 
 
3. Tertekan selama bekerja

-
Ilustrasi akibat atasan yang toxic (Pixabay/Gorica Poturak)

 Dengan adanya apresiasi yang sesuai, karyawan bakal bersemangat dalam bekerja. Mereka tahu ada reward yang menarik apabila mampu bekerja dengan baik.
 
Tanpa disuruh-suruh pun, mereka akan berlomba memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Sebaliknya, tanpa adanya apresiasi dari atasan, mereka akan bekerja di bawah tekanan dan setiap hari terasa sebagai tawanan perusahaan.
 
4. Mendorong perilaku korup

-
Ilustrasi akibat atasan yang toxic (Pixabay/Gorica Poturak)

 Ada banyak hal yang menyebabkan perilaku korup di perusahaan. Salah satunya karena minimnya apresiasi atas kinerja karyawan. 
Ini terjadi karena kurangnya apresiasi akan berpengaruh langsung pada rendahnya kesejahteraan mereka. Sehingga perilaku korup juga lebih mungkin muncul. 
 
Misalnya, awalnya, karyawan melakukan korupsi demi mencukupi kebutuhan pokok saja. Akan tetapi jika perilaku ini tak segera diketahui atasan, dibiarkan, atau tak ada perubahan dalam cara mengapresiasi kinerja mereka, maka bisa saja terjadi perubahan motivasi yang akan membahayakan masa depan perusahaan. 
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X