Penting, HRD Ungkap Skill Dasar yang Wajib Dimiliki Pelamar Kerja di Masa Pandemi

- Jumat, 9 Oktober 2020 | 21:55 WIB
Ilustrasi mencari kerja. (Pexels/Minervastudio)
Ilustrasi mencari kerja. (Pexels/Minervastudio)

Lowongan kerja yang tersedia di masa pandemi tak sebanyak masa dahulu. Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim mengatakan di masa pandemi, perusahaan yang memasang iklan lowongan pekerjaan menurun secara signifikan.

Jika sebelum masa pandemi ada 30 ribu lowongan pekerjaan yang dipasang oleh 10 ribu perusahaan setiap bulannya, pada bulan April hingga Mei lalu hanya ada sekitar 8.000 lowongan pekerjaan yang tersedia.

"Dari 30 ribu turun ke titik terendah 8.000 pada April dan Mei. Juni mulai PSBB transisi, dunia usaha mulai beraktivitas, lowongan pekerjaan mulai naik, sampai saat ini 20 ribu lebih dari Juni sampai September," kata Faridah dalam sebuah webinar baru-baru ini.

Selain lowongan pekerjaan yang semakin sedikit, jumlah pencari kerja pun semakin banyak. Faridah mengatakan di masa pandemi rata-rata pelamar kerja naik 50% untuk satu lowongan pekerjaan. Akibatnya, persaingan pun semakin ketat.

"Ini menjadi lebih sulit lagi terutama saat pandemi. Di mana kita lihat persaingan sangat tinggi, rata-rata pelamar naik 50%, belum lagi jika posisi tertentu pelamarnya mencapai ribuan. Yang tadinya satu posisi dilamar 400 (orang), sekarang jadi 800 (pelamar), bahkan posisi tertentu bisa mencapai ribuan (pelamar)," lanjut Faridah.

-
Ilustrasi wawancara kerja secara virtual. (Pexels/Edward Jenner)

 

Skill yang Harus Dimiliki saat Pandemi

Dengan persaingan yang semakin ketat, Faridah mengingatkan agar pencari kerja menambah skill atau kemampuan yang dimiliki, terutama di masa pandemi. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan yang relevan dengan kebutuhan di masa pandemi, di mana banyak orang melakukan pekerjaan dari jarak jauh atau work from home (WFH).

"Perusahaan saat membuka informasi lowongan, skill atau kemampuan yang dicari sudah sangat berbeda dibanding dengan sebelumnya, di mana sekarang kemampuan untuk familier dengan teknologi dibutuhkan," ujarnya.

Ia mencontohkan, salah satu hal paling sederhana yang wajib dimiliki pencari kerja adalah akrab dengan teknologi. Saat perusahaan menghubungi dan meminta wawancara dilakukan melalui virtual, maka pelamar kerja harus paham cara memakai aplikasi yang dibutuhkan.

"Paling utama saat ini adalah jika kita lihat yang paling sering dicari yang berhubungan dengan digital atau teknologi. Di mana interview dilakukan virtual, pekerjaan pun secara virtual, kita meeting virtual, maka itu merupakan hal yang paling sering menjadi gap atau kesenjangan di mana kita lihat banyak sekali pencari kerja yang tidak siap. Sehingga ini menyulitkan bagi perusahaan maupun pencari kerja untuk melakukan proses interview," kata Faridah.

Senada dengan Faridah, HR Services Assistant Manager PT Panasonic Gobel Indonesia, Sri Lestari Sukarno mengatakan saat ini perusahaan tidak hanya melihat kandidat dari sosoknya. Namun yang terpenting adalah mereka harus bisa melakukan komunikasi jarak jauh.

"Jangan ketika kita mau interview kita harus menunggu dan bertanya 'Kami bisa interview nggak?'. Itu yang sangat makan waktu. Sudah tahu dia cari kerja, seharusnya sudah siap," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X