UN 2020 Dihapus, Orangtua Murid Setuju?

- Selasa, 24 Maret 2020 | 16:25 WIB
Ilustrasi Ujian Nasional (Al Jazeera)
Ilustrasi Ujian Nasional (Al Jazeera)

Angka kasus Covid-19 yang masih mengalami peningkatan di Indonesia membuat pemerintah terus mengambil berbagai kebijakan untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih luas. Terbaru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020. Keputusan ini diambil atas dasar pertimbangan keamanan dan kesehatan siswa.

Keputusan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020 mendapat tanggapan beragam dari masyarakat, termasuk para orangtua. Menurut Wartiah, orangtua dari siswa kelas 12 di SMK di Jakarta mengatakan ia setuju dengan peniadaan UN. Terlebih penentuan kelulusan bagi para siswa bukan semata-mata hanya dari nilai UN.

“Ujian nasional itu ‘kan dari pemerintah untuk memetakan tingkat mutu pendidikan anak bangsa. Bagi saya UN itu lebih menghafal. Kebijakan pemerintah meniadakan UN 2020 alasannya karena Covid-19, jadi saya mengikuti yang menurut pemerintah baik,” kata Wartiah melalui pesan singkat kepada Indozone, Selasa (24/3/2020).

-
UN yang dilakukan di SMA Negeri 4, Jakarta, pada 2019 silam (INDOZONE/Desika Pemita)

Ditambahkan olehnya, UN secara tak langsung bisa membuat mental anak jatuh karena takut tidak bisa mengerjakan soal dan lain sebagainya. Kondisi itu dapat menurunkan kondisi kesehatan anak walaupun secara fisik terlihat sehat.

Dengan kondisi yang menurun,  ditakutkan malah bisa menyebabkan penyakit termasuk Covid-19 yang menyerang ketika daya tahan tubuh menurun.

Pendapat yang sama diungkapkan oleh Rahmat yang merupakan orangtua dari siswa kelas 12 di salah satu SMA di Jakarta. Dirinya mengaku setuju UN 2020 ditiadakan dengan melihat kondisi saat ini dimana wabah Covid-19 ada dimana-mana. Hanya saja, ia meminta agar pemerintah menetapkan standar penilaian yang tepat terkait kelulusan siswa.

“Pemerintah harus mempunyai solusi terkait penilaian kompetensi setiap peserta ujian secara proposionalnya, mau dihitung seperti apa. Sebab kasihan kalau diambil nilai kumulatif rapor dari kelas 10 karena nilai anak jatuh. Padahal di akhir semester mulai meningkat,” ujar Rahmat.

-
Ilustrasi UN (feepik)

Namun pendapat berbeda datang dari orangtua siswa kelas 9 SMP di Jakarta, Esti. Dirinya menyatakan tidak setuju dengan keputusan pemerintah untuk meniadakan UN 2020. Sebab sebagai orangtua ia telah mempersiapkan anaknya agar bisa mendapatkan hasil UN bagus dan diterima di SMA pilihan.

“Saya sudah mengkursuskan anak di suatu lembaga agar bisa diterima di SMA pilihan. Tapi kalau enggak ada UN bagaimana cara penerimaan siswa ke jenjang selanjutnya? Apakah mereka harus tes di setiap sekolah yg mereka inginkan atau bagaimana, ini belum ada solusinya,” ucap Esti.

Dirinya meminta agar pemerintah menyiapkan alternatif terkait sistem penerimaan siswa baru di jenjang pendidikan selanjutnya apabila UN ditiadakan. Esti juga menyarankan hal lain terkait UN.

“Menurut saya ujian online dari rumah juga bisa karena saat ini pun anak-anak selalu menerima dan menyelesaikan tugas secara online. Mereka tidak terkendala,” pungkas Esti.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X