Berawal Iseng Bikin Mainan untuk Anaknya, Bapak di Ponorogo Cuan Terus Sampai Jutaan

- Minggu, 14 Agustus 2022 | 15:10 WIB
Cuan dari mainan tradisional (Gayuh Satria/Z Creators)
Cuan dari mainan tradisional (Gayuh Satria/Z Creators)

Berawal dari iseng membuatkan mainan traktor tangan untuk anaknya, Hendrik Purnomo (27) malah cuan terus akibat kebanjiran order traktor mainan.

Bapak satu anak yang tinggal di Desa Ringin Putih, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini pada awalnya memang punya sebuah bengkel las. Karena melihat anaknya yang masih berumur 2 tahun mulai kecanduan bermain ponsel, ia pun berinisiatif membuatkan mainan untuk mengalihkan perhatian anaknya.

“Awalnya saya buatkan mainan gergaji mesin, kemudian traktor ini. Semua awalnya dari barang bekas,” kata Hendrik, Sabtu (13/8/2022).

-
Traktor dorong mainan buatan Hendrik (Gayuh Satria/Z Creators)

Dari mainan traktor tersebut, kemudian ia iseng mengunggahnya di media sosial. Enggak disangka banyak warganet yang bertanya asal mainan dan cara pembuatannya. Dari pertanyaan warganet tersebut ia kemudian berinisiatif untuk membuat kembali dan dijual.

-
Hendrik sibuk merangkai besi (Gayuh Satria/Z Creators)

Awalnya Hendrik membuat empat buah traktor yang kemudian ia unggah kembali di media sosial. Hanya berselang hitungan jam, empat traktor mainannya langsung sold out. Ia akhirnya membuka pre-order traktor mainan buatannya.

“Sampai saat ini sudah 24 orang yang memesannya,” ujar Hendrik.

-
Mainan buatan Hendrik (Gayuh Satria/Z Creators)

Hendrik menerangkan, untuk membuat mainan traktor ia menggunakan bahan baru, bukan bekas. Mulai dari besi hollow galvanis untuk bodi traktor, besi cor untuk roda, multiplek untuk bodi mesin diesel, dan kayu untuk pegangan tangan traktornya.

Cara membuatnya pun juga mudah, setelah semua besi hollow dipotong sesuai mal dan ukuran, kemudian semua disatukan dengan mesin las. Setelah selesai dirangkai lalu dilakukan pengecatan dan dikirimkan ke rumah pemesan. 

-
Butuh waktu 3 hari untuk membuat satu mainan (Gayuh Satria/Z Creators)

Dengan dibantu tiga orang karyawannya, Hendrik membutuhkan waktu sekitar tiga hari untuk membuat satu traktor hingga siap dipakai mainan.

Namun jika pesanan banyak, ia lebih fokus untuk kerja borongan. Semisal satu hari untuk pembuatan bodi, hari berikutnya pengelasan, dan selanjutnya pengecatan. 

“Ini hampir dua minggu merampungkan 20 unit pesanan,” ujar Hendrik. 

Dengan berat total hanya sekitar 5 kg, mainan traktornya bisa dimainkan oleh anak usia 2 tahun keatas. Caranya juga cukup mudah, yakni dengan didorong saja, maka traktor ringan ini bisa berjalan.

“Biasanya yang membeli orang tua yang punya anak laki-laki, satu unitnya Rp300 ribu,” pungkas Hendrik. 

Artikel menarik lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X