Handphone merupakan alat komunikasi yang sangat populer di dunia, hampir semua orang memilikinya.
Tidak hanya untuk berkomunikasi, dengan handphone kita bisa melakukan segalanya. Misalnya belanja dan menghasilkan uang.
Kecanggihan handphone membuat orang-orang betah menghabiskan banyak waktunya untuk melihat layar ponsel mereka. Kebiasaan itu juga dilakukan oleh seorang influencer Inggris.
Dilansir news.com.au, influencer bernama Fenella Fox menghabiskan 14 jam per hari dengan handphone-nya. Tapi kebiasaan itu telah membuat dia tidak bisa berjalan, sehingga membutuhkan kursi roda.
Baca juga: Inovasi buat Korban KDRT: Tekan Tombol Darurat di Handphone, Polisi Datang dalam 5 Menit!
Fox mulai mengalami gejala aneh pada awal 2021, di mana dia mulai sering sakit kepala dan mengalami nyeri leher yang perlahan semakin parah. Dia juga mengatakan sering pusing dan mual.
"Saya hanya merasa seperti saya benar-benar tidak bisa berjalan dengan baik," kata Fox kepada Mirror pada hari Jumat (24/2/2023).
“Saya merasa sangat tidak enak badan. Pusing, dan agak terdistorsi. Saya dapat memvisualisasikannya, tetapi tidak mudah untuk menjelaskannya," tambahnya.
Fox yang tinggal di Portugal sempat mendapat penanganan dokter di sana. Tapi saat gejalanya semakin parah, wanita 29 tahun itu memmutuskan untuk pulang ke Inggris agar bisa dirawat oleh orang tuanya.
Kondisi aneh yang dialami Fox membuatnya terbaring i tempat tidur dan berjuang untuk berjalan menggunakan kursi roda untuk bergerak.
Meski kondisinya sudah tidak baik-baik saja, Fox tetap masih menggunakan ponselnya, tanpa sadar kalau benda itu kemungkinan yang menyebabkan dia dalam masalah.
Dokter di Inggris sama-sama bingung dengan penyakit yang diderita Fox, dan baru sadar ketika ayahnya menemukan artikel tentang 'mabuk dunia maya' dan 'vertigo digital'. Setelah membaca artikel itu Fox tidak lagi mengguna ponselnya.
Baca juga: 6 Penyebab Jerawat Kerap Muncul di Sekitar Mulut, Hormon dan Handphone Salah Satunya
“Saya mematikan telepon saya dan melemparkannya ke bagian belakang lemari atau memberikannya kepada orang tua saya. Kemudian saya bisa berjalan lagi,” katanya.
