Pertama di Indonesia, Mighty Minds Preschool Pakai Data Kualitas Udara Lindungi Siswanya

- Kamis, 2 Maret 2023 | 11:04 WIB
Piotr Jakubowski menunjukkan data kualitas udara di dalam ruang kelas. (Handover)
Piotr Jakubowski menunjukkan data kualitas udara di dalam ruang kelas. (Handover)

Mighty Minds Preschool bersama dengan Nafas Indonesia hari ini secara resmi memperkenalkan Clean Air Zone di lingkungan sekolahnya.

Ini menjadikan Mighty Minds Preschool sebagai sekolah pertama di Indonesia yang menggunakan ekosistem data kualitas udara real-time untuk menjamin kesehatan udara di dalam ruangan. 

Clean Air Zone merupakan ekosistem terintegrasi berbasis data yang mampu menjaga dan mengidentifikasi polusi udara di dalam ruangan dan membersihkan udara dengan cara otomatis, sehingga pengguna dapat mengatur kegiatan luar ruangan sesuai dengan kondisi polusi.

Sistem ini dikembangkan oleh Nafas Indonesia, sebuah startup di Indonesia yang berfokus pada isu lingkungan dan kesehatan serta menciptakan kekayaan intelektual dalam bentuk perangkat lunak dan perangkat keras. 

-
Suasana belajar siswa Mighty Minds Preschool di perpustakaan yang telah menjadi clean air zone. (Handover)

Baca juga: Maudy Ayunda Ajak Gaungkan Udara Bersih, 11 Mahasiswa Jadi Duta Kampanye Biru Voices

Polusi udara di Jakarta di tahun 2022 hampir delapan kali di atas pedoman World Health Organization, dan masih banyak yang belum menyadari bahwa polusi udara ini ada di dalam ruangan juga. Hanya dengan adanya data kualitas udara yang jelas, kita bisa mengatur lingkungan yang sehat, terutama untuk anak kita,” ujar Piotr Jakubowski, Co-Founder dan Chief Growth Officer Nafas Indonesia di Jakarta, Kamis (2/3/2023). 

Hingga saat ini, polusi udara di dalam dan luar ruangan masih menjadi masalah yang luput dari perhatian.

Berdasarkan data yang diambil dari lebih dari 120 sensor udara Nafas yang tersebar di wilayah Jabodetabek, tingkat PM2.5 telah jauh melampaui ambang batas panduan dari World Health Organization (WHO) hingga 11 kali lipat.

Riset dari Nafas juga menunjukkan bahwa hampir 100 persen polusi udara luar ruangan tersebut bisa masuk ke dalam ruangan.

Anak-anak merupakan salah satu kelompok masyarakat yang rentan terdampak polusi udara. Menurut dr. Farhan Zubedi, terdapat bahaya laten dari partikel PM2.5 terhadap kesehatan anak-anak, salah satunya yang paling sering ditemui adalah peningkatan gejala asma, influenza, ADHD, dan juga obesitas pada anak. 

Baca juga: Dinas LH DKI: Kualitas Udara Jakarta Didominasi Kondisi Tidak Sehat

“Memiliki kualitas udara yang baik, terutama di mana anak menghabiskan banyak waktunya seperti kelas, perpustakaan, dan kamar tidur, wajib diperhatikan oleh para guru dan orang tua. Ini akan memengaruhi tumbuh kembang anak terutama kemampuan kognitifnya,” jelas dr. Farhan.

Memahami pentingnya lingkungan belajar yang didukung dengan kualitas udara yang baik untuk tumbuh kembang anak, Mighty Minds Preschool telah menjadikan 11 ruang kelas dan satu perpustakaan sebagai Clean Air Zone. 

Setiap menit, ekosistem Clean Air Zone mengukur data kualitas udara di semua ruangan dan kemudian menampilkan data tersebut dalam dashboard.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X